(Riyadh) – Kerajaan Arab Saudi mendesak warga muslim menyatukan suara untuk persiapan dialog antar agama dengan kaum Yahudi dan Kristen.
Raja Abdullah menyampaikan hal tersebut pada konferesi selama tiga hari di Mecca yang dihadiri ratusan delegasi Muslim.
“Kita berkumpul untuk memberitahukan pada dunia, kita adalah penyuara keadilan dan nilai-nilai dan kemanusiaan, bahwa kita adalah suara perdamaian dan dialog rasional,” kata Raja Abdullah.
Raja, yang negaranya sebagian besar kaum Muslim Sunni, mengatakan kaum ekstremis telah memanfaatkan sifat dasar Islam yang toleran.
Seperti halnya kaum ekstremis, delegasi muslim berharap dapat mengatasi persepsi negatif Islam di negara Barat.
Pengamat BBC urusan Arab, Magdi Abdelhadi mengatakan pertemuan tersebut seharusnya menjadi jawaban Saudi atas kontroversi tesis “benturan peradaban” akademis AS Samuel Huntington.
Para penulis Muslim sering menyebut gagasan Prof Huntington sebagai bukti sikap permusuhan barat terhadap Islam, khususnya.
Sementara politikus Iran, Akbar Hashemi Rafsanjani yang turut mengikuti konferensi menyerukan dialog antara muslim Shia yang moderat dengan Sunni dan saling mendukung satu sama lain.
“Sebagai seorang Muslim dan Shia dan seorang ahli persoalan Islam..Saya sampaikan disini banyak kesamaan diantara kita dan tidak perlu melihat perbedaan.” Ujarnya.
Dia juga mendesak satu milyar umat Islam sedunia meminta Washington menghentikan pengendalian sumber daya alam di negaranya, hal ini menyebut pada Arab Saudi, negara raksasa minyak pendukung Washington.
Para delegasi menyatakan tujuan konferensi adalah menyepakati piagam Islam global untuk dialog dengan Kristen dan Yahudi menjelang dialog antar agama yang didengungkan Arab Saudi. (BBC/Lala/Internasional)
Raja Abdullah menyampaikan hal tersebut pada konferesi selama tiga hari di Mecca yang dihadiri ratusan delegasi Muslim.
“Kita berkumpul untuk memberitahukan pada dunia, kita adalah penyuara keadilan dan nilai-nilai dan kemanusiaan, bahwa kita adalah suara perdamaian dan dialog rasional,” kata Raja Abdullah.
Raja, yang negaranya sebagian besar kaum Muslim Sunni, mengatakan kaum ekstremis telah memanfaatkan sifat dasar Islam yang toleran.
Seperti halnya kaum ekstremis, delegasi muslim berharap dapat mengatasi persepsi negatif Islam di negara Barat.
Pengamat BBC urusan Arab, Magdi Abdelhadi mengatakan pertemuan tersebut seharusnya menjadi jawaban Saudi atas kontroversi tesis “benturan peradaban” akademis AS Samuel Huntington.
Para penulis Muslim sering menyebut gagasan Prof Huntington sebagai bukti sikap permusuhan barat terhadap Islam, khususnya.
Sementara politikus Iran, Akbar Hashemi Rafsanjani yang turut mengikuti konferensi menyerukan dialog antara muslim Shia yang moderat dengan Sunni dan saling mendukung satu sama lain.
“Sebagai seorang Muslim dan Shia dan seorang ahli persoalan Islam..Saya sampaikan disini banyak kesamaan diantara kita dan tidak perlu melihat perbedaan.” Ujarnya.
Dia juga mendesak satu milyar umat Islam sedunia meminta Washington menghentikan pengendalian sumber daya alam di negaranya, hal ini menyebut pada Arab Saudi, negara raksasa minyak pendukung Washington.
Para delegasi menyatakan tujuan konferensi adalah menyepakati piagam Islam global untuk dialog dengan Kristen dan Yahudi menjelang dialog antar agama yang didengungkan Arab Saudi. (BBC/Lala/Internasional)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar