(Jakarta) – Alasan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan perusaahaan pupuk terganggu kinerjanya karena tidak mendapatkan pasokan gas alam dinilai sebagai alasan yang janggal.
Demikian dikemukakan ekonomi Tim Indonesia Bangkit Iman Sugema dalam diskusi di Jakarta, Minggu, (6/7).
"Total produksi adalah 4,2 juta barel per hari. Dengan tingkat konsumsi masyarakat yang jumlahnya 1,2 juta barel per hari, berarti pasokan energi dalam negeri sebenarnya surplus," jelas Iman.
Imam menjelaskan produksi energi Indonesia saat ini adalah produksi minyak mencapai 927 ribu barel per hari, produksi gas alam setara dengan 700 ribu barel minyak per hari, dan produksi batu bara mencapai 200 juta ton per tahun atau ekuivalen dengan 2,6 juta barel minyak per hari.
Menurut Imam, jika seluruh potensi energi itu dapat terserap dengan baik, maka tidak perlu ada lagi istilah krisis energi."Oleh karena itu, aneh apabila PLN atau perusahaan-perusahaan pupuk mengalami kesulitan mendapatkan pasokan gas," tegasnya.
Imam mengatakan , pangkal masalah krisis pasokan energi Indonensia saat ini bukan disebabkan oleh minimnya produksi, tetapi karena carut marutnya manajemen sumber daya energi.
"Sebenarnya secara teoritis ketahanan energi dapat terjamin karena pasokan energi dalam negeri surplus. Seharusnya pemerintah lebih mengutamakan kebutuhan dalam negeri daripada mengekspor sumber energi, “ pungkasnya. (Renny/Adi/Ekbis)
06 Juli 2008
Pengamat: Pasokan Energi Indonesia Sebenarnya Surplus
Posting Time
3:22:00 PM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar