Jakarta - Jumlah penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada tahun 2009 diperkirakan akan berkurang sebanyak 1 juta penerima jika dibandingkan jumlah penerima BLT pada tahun ini sebanyak 19,1 juta keluarga miskin
Hal ini disampaikan Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta di Jakarta disela sela Seminar Internasional di Bappenas, Jakarta, Senin (25/8)
"BLT sekarang ada pengurangan jumlah penerima.Saya cek hampir 1 juta orang karena orangnya meninggal kemudian karena double kartu.Itu hasil evaluasi terakhir yang diverifikasi PT. Pos Indonesia" kata Paskah
Sebelumnya, hasil verifikasi PT. Pos Indonesia yang per tanggal 5 Agustus 2008 yang dirilis oleh BPS menyebutkan penerima BLT 2009 berkurang sekitar 539 ribu keluarga miskin karena ada yang meninggal atau memiliki kartu double.
Menurut Paskah, pengurangan jumlah penerima sebanyak 1 juta rumah tangga akan mengurangi anggaran untuk BLT sebesar Rp 300 miliar, "jumlah pengurangannya cukup lumayan," ujarnya.
Untuk 2009, Paskah mengatakan pemerintah sudah mengajukan alokasi dana sebesar Rp 6 triliun - sampai Rp40 triliun untuk disalurkan lewat program BLT selama 3 bulan (Januari-Maret)." Kalau disetujui DPR, maka ini program BLT yang paling besar di dunia dan tentunya harus dicermati pelaksanaannya" ujar Paskah
Hal ini disampaikan Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta di Jakarta disela sela Seminar Internasional di Bappenas, Jakarta, Senin (25/8)
"BLT sekarang ada pengurangan jumlah penerima.Saya cek hampir 1 juta orang karena orangnya meninggal kemudian karena double kartu.Itu hasil evaluasi terakhir yang diverifikasi PT. Pos Indonesia" kata Paskah
Sebelumnya, hasil verifikasi PT. Pos Indonesia yang per tanggal 5 Agustus 2008 yang dirilis oleh BPS menyebutkan penerima BLT 2009 berkurang sekitar 539 ribu keluarga miskin karena ada yang meninggal atau memiliki kartu double.
Menurut Paskah, pengurangan jumlah penerima sebanyak 1 juta rumah tangga akan mengurangi anggaran untuk BLT sebesar Rp 300 miliar, "jumlah pengurangannya cukup lumayan," ujarnya.
Untuk 2009, Paskah mengatakan pemerintah sudah mengajukan alokasi dana sebesar Rp 6 triliun - sampai Rp40 triliun untuk disalurkan lewat program BLT selama 3 bulan (Januari-Maret)." Kalau disetujui DPR, maka ini program BLT yang paling besar di dunia dan tentunya harus dicermati pelaksanaannya" ujar Paskah
Program BLT sebesar Rp100 ribu per keluarga per bulan mulai diberikan sejak tahun 2005 sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM. Pada tahun 2005 alokasi anggaran untuk BLT sebesar Rp.23 triliun.
Semenetara untuk kenaikan BBM bulan Mei 2008, pemerintah menjanjikan BLT untuk 10 bulan yaitu 7 bulan di tahun 2008 dan 3 bulan di tahun 2009.Besarannya Rp 100 ribu per keluarga/bulan dengan target penerima 19,1 juta rumah tangga miskin .(Adi)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar