(Jakarta)- Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan untuk menaikan BI rate sebesar 25 basis point menjadi 8, 50 persen. Kenaikan BI rate ini ditetapkan, setelah mencermati perkembangan terkini baik perekonomian global maupun domestik.
“Masih tingginya harga komoditas, energi dan bahan pangan dunia, serta dampak kenaikan harga BBM, memberikan tekanan pada inflasi di tahun2008.,” kata Deputi Gubernur BI, Hartadi di Gedung BI, Jakarta, Kamis (5/6).
Selain itu, Hartadi menyatakan pihaknya melihat tren peningkatan permintaan domestik turut memberikan tekanan pada inflasi inti “Perkembangan ini mendasari pertimbangan BIa untuk menaikan BI rate pada bulan ini,” jelasnya.
Selanjutnya, Hartadi menyampaikan inflasi 2008 kemungkinan akan meningkat pada kisaran 11,5-12,5 persen year on year. Namun BI memperkirakan dengan berbagai kebijakan yang telah dilakukan baik BI maupun pemerintah, inflasi akan kembali mengalami pengurangan kesatu digit pada tahun 2009.
“Kisarannya sebesar 6,5 persen ±1 persen. Saat ini, Bank Indonesia juga akan memfokuskan meredam dampak tidak langsung dari kenaikan harga BBM dan pangan,” ungkap Hartadi. (Renny/Nurseffi/Keuangan)
“Masih tingginya harga komoditas, energi dan bahan pangan dunia, serta dampak kenaikan harga BBM, memberikan tekanan pada inflasi di tahun2008.,” kata Deputi Gubernur BI, Hartadi di Gedung BI, Jakarta, Kamis (5/6).
Selain itu, Hartadi menyatakan pihaknya melihat tren peningkatan permintaan domestik turut memberikan tekanan pada inflasi inti “Perkembangan ini mendasari pertimbangan BIa untuk menaikan BI rate pada bulan ini,” jelasnya.
Selanjutnya, Hartadi menyampaikan inflasi 2008 kemungkinan akan meningkat pada kisaran 11,5-12,5 persen year on year. Namun BI memperkirakan dengan berbagai kebijakan yang telah dilakukan baik BI maupun pemerintah, inflasi akan kembali mengalami pengurangan kesatu digit pada tahun 2009.
“Kisarannya sebesar 6,5 persen ±1 persen. Saat ini, Bank Indonesia juga akan memfokuskan meredam dampak tidak langsung dari kenaikan harga BBM dan pangan,” ungkap Hartadi. (Renny/Nurseffi/Keuangan)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar