| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

05 Juli 2008

Betancourt berterima kasih

(Paris) - Politisi Kolombia keturunan Prancis Ingrid Betancourt berterima kasih ketika sampai di Prancis, beberapa hari setelah dibebaskan secara dramatis dari penyanderaan di hutan Kolombia.
Betancourt yang memegang kewarganegaraan Prancis dan Kolombia, disambut oleh Presiden Nicolas Sarkozy setelah mendarat di dekat Paris.

Presiden Sarkozy giat berkampanye bagi pembebasannya.

"Saya banyak menangis pada masa yang menyakitkan itu, sekarang saya menangis karena bahagia," kata Betancourt.

Sarkozy mengatakan Betancourt memberi "pesan harapan" bagi dunia.

Politisi wanita itu dibebaskan bersama dengan 14 sandera lainnya dalam operasi rahasia militer Kolombia.

Mereka dibebaskan tanpa terjadi satu tembakan pun ketika para pemberontak sayap kiri FARC ditipu untuk menyerahkan para sandera.

Betancourt menyampaikan rasa terima kasih kepada rakyat Prancis atas dukungan yang diberikan.

Presiden Sarkozy menyambut Betancourt bersama dengan ibu negara, Carla Bruni di lapangan udara militer di dekat Paris.

Betancourt dan keluarganya kemudian pergi ke Istana Elysee untuk mengadiri upacara penyambutan resmi.

Kedatangan Betancourt di Eropa dilakukan pada saat Vatikan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Paus Benediktus mengirim telegram kepada politisi Kolombia itu menyatakan kegembiraannya atas pembebasan Betancourt.

Paus juga akan segera menemui Betancourt setelah persiapan dilakukan, tambah pernyataan Vatikan.

Wartawan BBC Jonny Dymond di Paris mengatakan liputan pembebasan Betancourt dan perkembangan terkait diliput terus oleh televisi dan radio Prancis.

"Saya ingin datang ke Prancis untuk berterimakasih kepada semua rakyat Prancis dan berbagi saat-saat bahagian ini dengan mereka," katanya ketika meninggalkan Bogota pada hari Kamis.

Dia juga mengatakan kepada para wartawan bahwa gerilyawan FARC di Kolombia kini memiliki kesempatan untuk menyerahkan sandera-sandera yang masih disekap dan menuju jalan perdamaian.

"Saya berharap FARC mengerti bahwa sekarang adalah saatnya untuk melepas semua sandera dan menggunakan pembebasan ini untuk memperbaiki citra mereka yang buruk dan khususnya untuk kami di Kolombia, untuk merundingkan perdamaian."

FARC, Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia, menggelar perang gerilya selama 40 tahun untuk mendirikan pemerintah Marxis.

Kelompok itu masih menyandera lebih dari 40 sandera terkenal, yang termasuk ke dalam 700 orang yang disandera.(BBCIndonesia/Nunyunda)

Tidak ada komentar: