(Havana) – Presiden Kuba, Raul Castro, memperingatkan warga Kuba harus bersiap untuk konsekwensi krisis ekonomi global saat ini, yang tidak akan teratasi dengan kenaikan harga pangan dunia.
Pidato yang disampaikan Raul adalah bagian dari perayaan yang menandai hari peringatan ke-55 dari awal revolusi komunis.
Raul menyampaikan pidatonya dihadapan 10,000 orang di lapangan parade barak tentara Moncada yang bersejarah di Santiago, tempat dia dan kakaknya, Fidel Castro, memimpin penyerangan yang sia-sia pada pemberontak tepat 55 tahun lalu.
Menurut Raul, negara-negara berkembang telah lebih dahulu merasakan dampak kenaikan harga bahan bakar dan pangan. Adapun Raul diharapkan akan mengumumkan kebijakan ekonomi yang baru, namun dalam perayaan tersebut dia ternyata tidak melakukannya.
“Revolusi telah berjalan dan akan terus melakukan segala hal yang memungkinkan untuk terus memajukan dan mengurangi konsekwensi krisis internasional yang tak dapat dihindari warga kita sampai batas minimum,” tutur Raul.
“Namun kita harus menjelaskan kesulitan pada warga kita dan menyiapkan mereka untuk menghadapinya,” tambahnya.
Selain itu, Raul juga menyampaikan pesan bagi musuh ideologis Kuba, AS. “Kita harus terus memberikan perhatian khusus untuk pertahanan, tanpa mengabaikan hasil pemilihan presiden mendatang di AS,” katanya.
Dia telah mengenalkan perubahan-perubahan signifikan di Kuba sejak menggantikan kakaknya yang sakit, Fidel, pada bulan Februari. Baru-baru ini, Raul mengumumkan langkah untuk membolehkan beberapa usaha perkebunan swasta dan mengendurkan pembatasan produksi telepon seluler dan komputer.
Sejak mengambil alih tampuk kekuasaan dari kakak tertuanya, Raul telah memungkinkan tersedianya tanah negara untuk petani swasta, meredakan pembatasan telepon seluler untuk penduduk biasa dan mengijinkan beberapa pekerja mendapatkan sertifikat tanah sah kediaman mereka.
Dia juga menandatangani persetujuan HAM PBB dan mengumumkan para pekerja dapat memperoleh bonus produktivitas, serta menganut paham egaliter yang menegaskan setiap orang memperoleh bagian yang sama. (BBC/Lala/Internasional)
Pidato yang disampaikan Raul adalah bagian dari perayaan yang menandai hari peringatan ke-55 dari awal revolusi komunis.
Raul menyampaikan pidatonya dihadapan 10,000 orang di lapangan parade barak tentara Moncada yang bersejarah di Santiago, tempat dia dan kakaknya, Fidel Castro, memimpin penyerangan yang sia-sia pada pemberontak tepat 55 tahun lalu.
Menurut Raul, negara-negara berkembang telah lebih dahulu merasakan dampak kenaikan harga bahan bakar dan pangan. Adapun Raul diharapkan akan mengumumkan kebijakan ekonomi yang baru, namun dalam perayaan tersebut dia ternyata tidak melakukannya.
“Revolusi telah berjalan dan akan terus melakukan segala hal yang memungkinkan untuk terus memajukan dan mengurangi konsekwensi krisis internasional yang tak dapat dihindari warga kita sampai batas minimum,” tutur Raul.
“Namun kita harus menjelaskan kesulitan pada warga kita dan menyiapkan mereka untuk menghadapinya,” tambahnya.
Selain itu, Raul juga menyampaikan pesan bagi musuh ideologis Kuba, AS. “Kita harus terus memberikan perhatian khusus untuk pertahanan, tanpa mengabaikan hasil pemilihan presiden mendatang di AS,” katanya.
Dia telah mengenalkan perubahan-perubahan signifikan di Kuba sejak menggantikan kakaknya yang sakit, Fidel, pada bulan Februari. Baru-baru ini, Raul mengumumkan langkah untuk membolehkan beberapa usaha perkebunan swasta dan mengendurkan pembatasan produksi telepon seluler dan komputer.
Sejak mengambil alih tampuk kekuasaan dari kakak tertuanya, Raul telah memungkinkan tersedianya tanah negara untuk petani swasta, meredakan pembatasan telepon seluler untuk penduduk biasa dan mengijinkan beberapa pekerja mendapatkan sertifikat tanah sah kediaman mereka.
Dia juga menandatangani persetujuan HAM PBB dan mengumumkan para pekerja dapat memperoleh bonus produktivitas, serta menganut paham egaliter yang menegaskan setiap orang memperoleh bagian yang sama. (BBC/Lala/Internasional)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar