(Tokyo) – Hiroshima menandai peringatan 63 tahun kota itu dihantam bom atom AS pada akhir Perang Dunia II. Sekitar 45,000 orang menghadiri upacara peringatan di Peace Memorial Park, Hiroshima, pada pagi hari ini, Rabu (6/8).
Mereka menjalankan detik-detik keheningan pukul 8:15 AM, waktu persis terjadinya peledakan bom pada tahun 1945.
Pada awal upacara, nama-nama 5,302 korban tewas atau selamat dari pengeboman tersebut, yang kematiannya dipastikan pada tahun yang lalu, ditempatkan di tugu peringatan pahlawan. Saat ini 258,310 nama tertera dalam daftar.
Walikota Hiroshima Tadatoshi Akiba menyatakan dalam Deklarasi Damai bahwa satu-satunya signifikansi dari senjata nuklir terletak pada penghapusannya. Dia mendesak pemerintah Jepang untuk memimpin upaya penghapusan senjata nuklir, sehingga mampu menunjukkan ketetapan hati yang kuat dan kemampuan mengambil langkah untuk melindungi generasi masa depan.
Pada kesempatan yang sama, Perdana Menteri Yasuo Fukuda berjanji Jepang akan terus menegakkan tiga prinsip non-nuklirnya yakni tidak memproduksi atau memiliki senjata nuklir dan tidak mengijinkan masuk senjata nuklir luar negeri.
Menurut Fukuda, Jepang akan memimpin upaya komunitas internasional untuk meniadakan senjata nuklir dan mendorong kedamaian yang abadi.
Para duta besar dan tokoh terkemukab dari 55 negara menghadiri upacara tahun ini di Hiroshima. Selain itu, peserta dari negara-negara nuklir juga turut serta, termasuk Rusia dan China. Ini merupakan keikutsertaan China untuk pertama kalinya. (NHK/Lala/Internasional)
Mereka menjalankan detik-detik keheningan pukul 8:15 AM, waktu persis terjadinya peledakan bom pada tahun 1945.
Pada awal upacara, nama-nama 5,302 korban tewas atau selamat dari pengeboman tersebut, yang kematiannya dipastikan pada tahun yang lalu, ditempatkan di tugu peringatan pahlawan. Saat ini 258,310 nama tertera dalam daftar.
Walikota Hiroshima Tadatoshi Akiba menyatakan dalam Deklarasi Damai bahwa satu-satunya signifikansi dari senjata nuklir terletak pada penghapusannya. Dia mendesak pemerintah Jepang untuk memimpin upaya penghapusan senjata nuklir, sehingga mampu menunjukkan ketetapan hati yang kuat dan kemampuan mengambil langkah untuk melindungi generasi masa depan.
Pada kesempatan yang sama, Perdana Menteri Yasuo Fukuda berjanji Jepang akan terus menegakkan tiga prinsip non-nuklirnya yakni tidak memproduksi atau memiliki senjata nuklir dan tidak mengijinkan masuk senjata nuklir luar negeri.
Menurut Fukuda, Jepang akan memimpin upaya komunitas internasional untuk meniadakan senjata nuklir dan mendorong kedamaian yang abadi.
Para duta besar dan tokoh terkemukab dari 55 negara menghadiri upacara tahun ini di Hiroshima. Selain itu, peserta dari negara-negara nuklir juga turut serta, termasuk Rusia dan China. Ini merupakan keikutsertaan China untuk pertama kalinya. (NHK/Lala/Internasional)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar