(Bangkok) - Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, mengatakan tidak akan kembali ke Thailand dari Inggris. Dalam pernyataan yang disiarkan kepada Media Thailand, Thaksin menekankan, dia dan istrinya, Pojaman akan tetap tinggal di Inggris, tempat demokrasi lebih diutamakan.
Thaksin berstatus bebas dengan jaminan berkaitan dengan dakwaan korupsi, tapi tidak hadir dalam sidang kasusnya hari Senin. Mahkamah Agung Thailand kini menerbitkan surat perintah penahanan untuk miliuner, yang juga pemilik klub Liga Inggris, Manchester City.
Menurut Thaksin, dakwaan yang dikenakan terhadap dirinya bermotif politik dan sebagai upaya untuk menyingkirkan dia dari dunia politik.
Sang mantan PM dijadwalkan akan kembali ke Thailand hari Minggu setelah pengadilan mengizinkan dia menghadiri pembukaan Olimpiade di Beijing.
Thanksin dan istrinya, Pojaman yang mendapat bebas dengan jaminan selagi menunggu kasus banding setelah wanita tersebut dipenjarakan tiga tahun atas dakwaan penggelapan pajak, sedianya harus hadir di Mahkamah Agung dalam kasus tuduhan pembelian tanah secara ilegal.
Namun, Thaksin mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan keputusannya untuk tidak pulang.
"Yang menimpa saya dan keluarga saya serta kerabat dekat saya bersumber dari upaya-upaya untuk menyingkirkan saya dari politik," kata Thaksin. "Ini musuh-musuh politik saya. Mereka tidak peduli soal hukum, fakta atau due process yang diakui internasional," tambahnya.
Thaksin meminta maaf atas keputusannya untuk tinggal di Inggris, tempat putrinya menjalani pendidikan perguruan tinggi dan dia memiliki beberapa properti, dan juga klub bola Manchester City.
"Jika saya cukup beruntung, saya akan pulang dan mati di tanah Thailand, sebagaimana warga lain Thai," ujarnya.
Para pengamat mengatakan, mantan perdana menteri itu mungkin berupaya meminta suaka politik di Inggris, namun hal itu tidak disebut-sebut dalam pernyataan tertulis Thaksin. (BBC/Lala/Internasional)
Thaksin berstatus bebas dengan jaminan berkaitan dengan dakwaan korupsi, tapi tidak hadir dalam sidang kasusnya hari Senin. Mahkamah Agung Thailand kini menerbitkan surat perintah penahanan untuk miliuner, yang juga pemilik klub Liga Inggris, Manchester City.
Menurut Thaksin, dakwaan yang dikenakan terhadap dirinya bermotif politik dan sebagai upaya untuk menyingkirkan dia dari dunia politik.
Sang mantan PM dijadwalkan akan kembali ke Thailand hari Minggu setelah pengadilan mengizinkan dia menghadiri pembukaan Olimpiade di Beijing.
Thanksin dan istrinya, Pojaman yang mendapat bebas dengan jaminan selagi menunggu kasus banding setelah wanita tersebut dipenjarakan tiga tahun atas dakwaan penggelapan pajak, sedianya harus hadir di Mahkamah Agung dalam kasus tuduhan pembelian tanah secara ilegal.
Namun, Thaksin mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan keputusannya untuk tidak pulang.
"Yang menimpa saya dan keluarga saya serta kerabat dekat saya bersumber dari upaya-upaya untuk menyingkirkan saya dari politik," kata Thaksin. "Ini musuh-musuh politik saya. Mereka tidak peduli soal hukum, fakta atau due process yang diakui internasional," tambahnya.
Thaksin meminta maaf atas keputusannya untuk tinggal di Inggris, tempat putrinya menjalani pendidikan perguruan tinggi dan dia memiliki beberapa properti, dan juga klub bola Manchester City.
"Jika saya cukup beruntung, saya akan pulang dan mati di tanah Thailand, sebagaimana warga lain Thai," ujarnya.
Para pengamat mengatakan, mantan perdana menteri itu mungkin berupaya meminta suaka politik di Inggris, namun hal itu tidak disebut-sebut dalam pernyataan tertulis Thaksin. (BBC/Lala/Internasional)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar