(Jakarta) - Kondisi pencitraan Partai Golkar yang begitu bahkan cenderung negatif rendah merupakan ekses dari kelalaian internal Partai Golkar dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang muncul. Masalah tersebut dianggap bisa selesai dengan sendirinya. Ditengah kondisi ini, kalaupun target bisa tercapai 22 persenya, sudah lebih dari cukup untuk Partai Golkar.
Demikian ketua dewan penasehat Partai Golkar surya paloh menyampaikan pandangannya didepan wanhat Partai Golkar se-indonesia,di jakarta, senin malam.
"kita tidak mampu meng-counter citra negatif itu. kenapa? karena yang terjadi mungkin kita begitu lalai, kita menganggap bisa selesai dengan sendirinya," ujarnya.
Padahal menurut surya,dinamika yang terjadi di masyarakat,tidak ada satupun yang bisa menjaminnya.
selain itu, menurunnya citra Partai Golkar, karena belum mampu menghimpun stimulasi networking yang kuat.
"Kita memiliki JK sebagai wapres,tokoh-tokoh senior tapi seakan-seakan Partai Golkar tidak punya kemampuan menggerakan roda partai."
Lebih lanjut Surya mengatakan, sistem pendanaan yang juga lemah ikut menyokong menurunnya citra Partai Golkar.
Ditambah lagi, rata-rata kader Partai Golkar tidak ada yang punya militansi yang kokoh dan kuat."ketika partai ini tidak punya militansi, ini bahaya," tegasnya.
Untuk itu, kata Surya, Partai Golkar harus bisa menyiapkan suasana yang lebih kokoh untuk melihat kompetisi diluar bukan diinternal partai. Kino-kino partai yang kerap dikibarkan harus segera dihentikan.
Surya juga mengimbau untuk mengoptimalkan kembali peran kemampuan fungsional dan usahawan yang kuat guna mencapai target kemenangan pemilu.
"target sudah ditetapkan 30 persen, tapi kalau kita bisa capai 22 persen saja seperti yang kita capai terdahulu, kita akan selamat dan ini akan jadi prestasi," pungkasnya. (Mimie)
Demikian ketua dewan penasehat Partai Golkar surya paloh menyampaikan pandangannya didepan wanhat Partai Golkar se-indonesia,di jakarta, senin malam.
"kita tidak mampu meng-counter citra negatif itu. kenapa? karena yang terjadi mungkin kita begitu lalai, kita menganggap bisa selesai dengan sendirinya," ujarnya.
Padahal menurut surya,dinamika yang terjadi di masyarakat,tidak ada satupun yang bisa menjaminnya.
selain itu, menurunnya citra Partai Golkar, karena belum mampu menghimpun stimulasi networking yang kuat.
"Kita memiliki JK sebagai wapres,tokoh-tokoh senior tapi seakan-seakan Partai Golkar tidak punya kemampuan menggerakan roda partai."
Lebih lanjut Surya mengatakan, sistem pendanaan yang juga lemah ikut menyokong menurunnya citra Partai Golkar.
Ditambah lagi, rata-rata kader Partai Golkar tidak ada yang punya militansi yang kokoh dan kuat."ketika partai ini tidak punya militansi, ini bahaya," tegasnya.
Untuk itu, kata Surya, Partai Golkar harus bisa menyiapkan suasana yang lebih kokoh untuk melihat kompetisi diluar bukan diinternal partai. Kino-kino partai yang kerap dikibarkan harus segera dihentikan.
Surya juga mengimbau untuk mengoptimalkan kembali peran kemampuan fungsional dan usahawan yang kuat guna mencapai target kemenangan pemilu.
"target sudah ditetapkan 30 persen, tapi kalau kita bisa capai 22 persen saja seperti yang kita capai terdahulu, kita akan selamat dan ini akan jadi prestasi," pungkasnya. (Mimie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar