(Bangkok) - Partai-partai dalam koalisi yang memerintah di Thailand mengadakan pertemuan untuk membicarakan pengganti Perdana Menteri Samak Sundarajev. Mahkamah Konstitusi Thailand telah menetapkan Samak harus mundur karena melanggar konstitusi.
Partai kedua terbesar dalam koalisi, Chart Thai menyatakan, partai Kekuasaan Rakyat seharusnya tidak mencalonkan Samak lagi sebagai calon perdana menteri, sebab dia bukan calon yang bisa diterima.
Samak tidak terlihat di depan publik sejak Mahkamah Konstitusi menyatakan dia telah melanggar peraturan dengan menerima pembayaran honor sebagai penyaji sebuah acara masak-memasak televisi. Rencananya parlemen akan memilih pengganti Samak di kursi PM pada hari Jumat pekan ini.
Putusan Mengejutkan
Seperti dilaporkan wartawan BBC di Bangkok Jonathan Head, setelah Mahkamah Konstitusi mengeluarkan putusan mengejutkan untuk memecat perdana menteri, tawar menawar dimulai.
Partai Kekuasaan Rakyat, PPP, semula menegaskan akan mengajukan lagi Samak Sundaravej sebagai perdana menteri, tetapi partai tersebut juga akan mengajukan calon alternatif.
Berbagai faksi partai mengadakan pertemuan sepanjang hari, dan menghubungi bekas perdana menteri Thaksin Shinawatra yang masih berpengaruh. PPP bersikeras bahwa pengganti Samak harus datang dari kubu mereka, sedangkan anggota koalisi yang lain menginginkan calon dari partai mereka.
Sementara itu, Partai Demokrat dari kubu oposisi mengusulkan pembentukan pemerintah persatuan nasional sebagai jalan keluar terbaik. Itu berarti Partai Demokrat ingin agar pemimpin mereka menjadi perdana menteri. (BBC/Nuseffi)
Partai kedua terbesar dalam koalisi, Chart Thai menyatakan, partai Kekuasaan Rakyat seharusnya tidak mencalonkan Samak lagi sebagai calon perdana menteri, sebab dia bukan calon yang bisa diterima.
Samak tidak terlihat di depan publik sejak Mahkamah Konstitusi menyatakan dia telah melanggar peraturan dengan menerima pembayaran honor sebagai penyaji sebuah acara masak-memasak televisi. Rencananya parlemen akan memilih pengganti Samak di kursi PM pada hari Jumat pekan ini.
Putusan Mengejutkan
Seperti dilaporkan wartawan BBC di Bangkok Jonathan Head, setelah Mahkamah Konstitusi mengeluarkan putusan mengejutkan untuk memecat perdana menteri, tawar menawar dimulai.
Partai Kekuasaan Rakyat, PPP, semula menegaskan akan mengajukan lagi Samak Sundaravej sebagai perdana menteri, tetapi partai tersebut juga akan mengajukan calon alternatif.
Berbagai faksi partai mengadakan pertemuan sepanjang hari, dan menghubungi bekas perdana menteri Thaksin Shinawatra yang masih berpengaruh. PPP bersikeras bahwa pengganti Samak harus datang dari kubu mereka, sedangkan anggota koalisi yang lain menginginkan calon dari partai mereka.
Sementara itu, Partai Demokrat dari kubu oposisi mengusulkan pembentukan pemerintah persatuan nasional sebagai jalan keluar terbaik. Itu berarti Partai Demokrat ingin agar pemimpin mereka menjadi perdana menteri. (BBC/Nuseffi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar