(Jakarta) – Pendangdut Kristina ternyata mengetahui bahwa suaminya yaitu Al Amin sering mendapatkan uang dari proyek-proyek yang sedang ditanganinya.
“Waktu saya mengantarkan uang ke rumah pak Al amain ada isterinya,”ujar Konsultan Bambang Dwi Hartono dalam kesaksiannya saat sidang dengan terdakwa anggota komisi IV DPR Al Amin di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (31/10)
Bambang mengatakan usai memberikan uang kepada Al Amin, Kristina juga pernah meneleponnya. “Kristina menanyakan apa yang saya bawa. Saya jawab uang. Tapi Kristina diam saja. Namun tidak pembicaran lanjutan karena waktu itu Kristina mau berangkat. Jadi sepertinya Kristina tahu,” jelas bambang.
Seperti diketahui, Al amin dalam proyek pengadaan GPS Geodetik, Handheld, dan total station pada Dephut meminta agar PT Almega Geosystem dimenangkan dalam proyek pengadaan barang tersebut.
Al Amin memaksa Eko Wijayanto (Sekretaris Badan Planologi Dephut yang juga merangkap sebagai pejabat pembuat komitmen), Amin Tjahyono (Direktur PT Almega) dan Soegeng Irianto (PT Data Script) memberikan komisi dengan ancaman akan mempersulit kelancaran proses tersebut jika keinginannya itu tidak dipenuhi. (Dhita)
“Waktu saya mengantarkan uang ke rumah pak Al amain ada isterinya,”ujar Konsultan Bambang Dwi Hartono dalam kesaksiannya saat sidang dengan terdakwa anggota komisi IV DPR Al Amin di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (31/10)
Bambang mengatakan usai memberikan uang kepada Al Amin, Kristina juga pernah meneleponnya. “Kristina menanyakan apa yang saya bawa. Saya jawab uang. Tapi Kristina diam saja. Namun tidak pembicaran lanjutan karena waktu itu Kristina mau berangkat. Jadi sepertinya Kristina tahu,” jelas bambang.
Seperti diketahui, Al amin dalam proyek pengadaan GPS Geodetik, Handheld, dan total station pada Dephut meminta agar PT Almega Geosystem dimenangkan dalam proyek pengadaan barang tersebut.
Al Amin memaksa Eko Wijayanto (Sekretaris Badan Planologi Dephut yang juga merangkap sebagai pejabat pembuat komitmen), Amin Tjahyono (Direktur PT Almega) dan Soegeng Irianto (PT Data Script) memberikan komisi dengan ancaman akan mempersulit kelancaran proses tersebut jika keinginannya itu tidak dipenuhi. (Dhita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar