| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

31 Oktober 2008

PKS Tidak Harus Minta Maaf

(Jakarta) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak harus meminta maaf kepada NU atas penggunaan figur pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy'ari tanpa seijin NU dalam iklan yang diluncurkannya

“Saya kira tidak beralasan karena kita hanya mengutip quote ajaran dan pikiran dari tokoh-tokoh tersebut. Seharusnya masyarakat dan teman-teman NU bangga dengan itu. Saya kira kita tidak perlu minta karena itu tidak beralasan,” ujar Sekjen PKS Anis Matta kepada wartawan usai menghadiri diskusi bertemakan “Munculnya Capres Baru dan UU Pilpres’ di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (31/10).

Anis menjelaskan melalui iklan tersebut sebenarnya pihaknya ingin memberikan penddikan politik bagi bangsa menjelang pemilihan pemimpinan nasional yang baru. “Kita ingin menghadirkan kembali nilai-nilai kepemimpinan dan ajaran dari para pemimpin bangsa,’ jelas salah satu capres yang akan diusung parpol bernomor urut 8 ini.

Anis mengakui, sebenarnya tidak hanya keempat tokoh tadi yang akan ditampilkan PKS dalam iklan tersebut. Namun ada empat tokoh lainnya. “Selain itu kita juga pernah dua kali menggunakan Soekarno untuk iklan dan itu tidak ada protes dari keluarga mereka. Inikan hanya quote dan kutipan dari ucapan beliau. Tidak ada urusannya dengan mahzab,” ungkapnya. (Taupik/Nurseffi)

Tidak ada komentar: