| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

28 April 2008

Konsumsi Alkohol Tingkatkan Risiko Pembuluh Darah Pecah

Konsumsi minuman beralkohol sebanyak dua gelas atau lebih per hari dapat meningkatkan faktor risiko aneurisma aorta abdominal pada pria. Demikian laporan para ilmuan Harvard University yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology.

Aneurisma aorta abdominal (AAA) terjadi ketika dinding aorta – pembuluh darah arteri terbesar dalam tubuh manusia yang mengalirkan darah ke jantung – meregang atau melemah ketika melewati abdomen (perut). Pompaan darah melalui arteri tersebut dapat menyebabkan dinding pembuluh darah yang telah lemah menjadi melembung dan dapat pecah sehingga menyebabkan kematian pada sebagian besar pasien.

Para peneliti dari Harvard School of Public Health di Boston melakukan analisa data dari 39.000 pria, termasuk 376 diantaranya yang baru didiagnosa menderita kasus AAA, pada tahun 1986 sampai 2002.

Setelah memperhitungkan berbagai faktor risiko yang lain, termasuk merokok dan tekanan darah tinggi, mereka menemukan kaitan langsung antara konsumsi alkohol dan diagnosa AAA. Hubungan tersebut bahkan lebih kuat ketika para peneliti memperoleh data konsumsi alkohol terbaru.

Ketika dibandingkan dengan mereka yang tidak minum alkohol, orang yang meminum alkohol sebanyak 2 gelas (30 g) per hari mempunyai risiko AAA sebanyak 21% lebih tinggi.

Para peneliti mencatat bahwa dibandingkan dengan anggur dan bir, cairan alkohol (liquor) menunjukkan hubungan terkuat dengan AAA. Konsumsi alkohol ringan tidak menunjukkan bahaya maupun manfaat terhadap aneurisma.

Hasil penemuan tersebut harus dipandang dalam konteks manfaat konsumsi alkohol terhadap risiko penyakit kardiovaskular yang ditemukan akhir-akhir ini dan diperlukan bukti-bukti lebih lanjut untuk mengkonfirmasikan kedua penemuan yang bertolak-belakang tersebut.

Namun demikian, hasil penelitian itu meningkatkan kewaspadaan dan merupakan peringatan terhadap konsumsi alkohol dalam jumlah yang lebih tinggi pada pria yang mungkin telah mengalami atau mempunyai risiko aneurisma aorta. (sumber : http://www.info-sehat.com/) Sehat Indonesia

Tidak ada komentar: