| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

29 April 2008

Mantan Pendeta Obama Merespon Kritik

(Washington) - Pendeta Jeremiah Wright, mantan pendeta kandidat Presiden Partai Demokrat Barack Obama, merespon kritik yang dilontarkan mengenai khotbahnya yang berapi-api.

Wright tetap tenang ketika khotbah lamanya yang berisi pernyataan bernada politis beredar di televisi dan media pada bulan Maret.

Dalam dua pidatonya kepada wartawan dan aktivis Afrika – Amerika, Wright mengatakan serangan yang ditujukan padanya merupakan serangan pada gereja kulit hitam.

Senator Obama menolak pernyataan Wright dalam pidatonya bulan lalu.

Saat ini dia melaksanakan kampanye publisitas untuk membela dirinya terhadap kritik yang dibuat setelah klip diudarakan.

Dalam pidato kepada Klub Pers Nasional, Wright menyangkal tuduhan anti-Amerika. Menurutnya, enam tahun pengabdian di kemiliteran merupakan bukti patriotisme.

“Saya menghabiskan enam tahun di kemiliteran, apakah hal ini membuat saya patriotik? Berapa tahun pengabdian Wakil Presiden Dick Cheney?” katanya.

Dia menolak membalikkan pernyataan tegasnya bahwa serangan 9/11 merupakan contoh dari kepengecutan Amerika. “Anda tidak bisa melakukan tindakan teror pada orang lain dan berpikir hal tersebut tidak akan berbali pada anda,” ujarnya.

Wright menyatakan AS telah membawa serangan terhadap negaranya sendiri melalui kebijakan luar negerinya.

Adapun dia juga mengakui telah membangkitkan kritik pada kampenye kepresidenan Obama dalam beberapa minggu ini.

Terkait hal tersebut, Obama menegaskan pernyataan tersebut tidak dapat dimaafkan.

Sebelum mengundurkan diri dari Gereja Tritunggal Maha Kudus di Chicago, Pendeta Wright membantu Obama menguatkan kepercayaan Kristiani nya. Namun Obama mengaku memandang Wright sebagai pembimbing spiritual, bukan politik. (BBC/Lala/Internasional)

Tidak ada komentar: