| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

28 April 2008

Mendapat Beasiswa di Luar Negeri

Sumber: Beasiswa - URL
Sumber: klik di sini
URL Arsip: http://arsip.info/07_02

Bagaimana Meraih Beasiswa di Luar Negeri? Melanjutkan pendidikan tinggi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, merupakan dambaan setiap pelajar. Sayangnya, keinginan ini sering kali sulit terwujud akibat biaya kuliah yang mahal.

Padahal untuk menyiasati biaya yang tinggi tersebut, kita bisa memanfaatkan program beasiswa yang ditawarkan sejumlah institusi, baik itu dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Para penerima beasiswa Australian Partnership Scholarship (APS) 2005 sedang mendengarkan penjelasan dari Kooordinator Program AusAID di Jakarta, Mei lalu. HUMINCA/"PR" Sebagai contoh, institusi dalam negeri yang biasanya memberikan beasiswa, di antaranya Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) Depdiknas yang bekerja sama dengan pihak swasta. Institusi tersebut menyediakan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di dalam negeri dan luar negeri.

Sementara itu, pemberi beasiswa dari luar negeri, seperti Kedutaan Besar Singapura, Jepang, dan Australia, menawarkan beasiswa untuk studi di negara-negara tersebut. Hal ini bisa diketahui lewat situs kedubes. Program studi yang ditawarkan melalui beasiswa sangat beragam dan tidak melulu ditujukan untuk kuliah pascasarjana. Sejumlah beasiswa untuk S-1 bahkan untuk SMA pun disediakan.

Misalnya, Kementerian Pendidikan Singapura menawarkan beasiswa ASEAN (Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara) kepada sejumlah pelajar berprestasi untuk belajar di SMA ternama di Singapura. Bahkan, jika punya prestasi bagus, mereka dapat melanjutkan pendidikan tinggi secara gratis ke National University of Singapore (NUS) atau Nanyang Technological University (NTU). Beasiswa ini biasanya mulai dibuka Mei dan ditutup Juli setiap tahun. Para siswa SMP yang berminat melamar besaiswa tersebut, bisa mengakses situs Kedubes Singapura untuk mendapat keterangan lebih lanjut.

Selama ini, pemerintah Australia dikenal sebagai negara pemberi beasiswa terbesar. Setiap tahunnya melalui program ADS (Australian Development Scholarship) mereka memberikan beasiswa kepada 300-an orang untuk kuliah di negeri kanguru tersebut.

Bahkan, tahun lalu dan tahun ini, jumlah penerima beasiswa ditingkatkan menjadi 600 orang melalui program APS (Australian Partnership Scholarship). Pendaftaran untuk program ini mulai dibuka 8 Mei dan akan ditutup 7 Juli. Para peminat bisa mengakses situs: apsprogram.or.id atau adsjakarta.or.id.

Kuliah di luar negeri, bagi yang tidak memiliki biaya, sebenarnya bukan masalah, karena sejumlah program beasiswa dapat mengakomodasi keinginan tersebut.

Jumlah program beasiswa sangat terbatas, sedangkan peminatnya sangat banyak. Karena itu, sebelum diproses lebih lanjut, semua aplikasi beasiswa yang diterima akan diseleksi terlebih dahulu. Biasanya dalam proses seleksi tersebut ada dua tahap yang harus dilalui, yakni seleksi administrasi dan interview.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui para pelamar beasiswa agar berhasil.

Pertama, berkaitan dengan seleksi administrasi. Kita jangan menganggap remeh proses pengisian aplikasi, karena apa yang kita tulis dalam formulir juga menjadi penentu keberhasilan kita selanjutnya. Misalnya, jika kita mengisi formulir aplikasi dengan data yang tidak lengkap serta tidak melengkapi dokumen-dokumen (fotokopi ijazah, sertifikat TOEFL/IELTS terbaru, akta kelahiran, dan lain-lain) yang diminta, kesempatan kita untuk memenangkan beasiswa pun akan hilang.

Kedua, seleksi wawancara. Biasanya tim pewawancara terdiri dari beberapa orang dan mereka ini berasal dari negara pemberi beasiswa. Dalam tahap ini, sejumlah pertanyaan akan diajukan kepada kita, di antaranya latar belakang pendidikan dan alasan kita mengambil program studi sebagaimana yang dicantumkan dalam formulir aplikasi. Untuk keperluan interview ini, ada baiknya kita berlatih berbicara dalam bahasa Inggris.

Berkaitan dengan proses seleksi, Mida, pemenang beasiswa ADS 2006 asal Kota Padang saat dihubungi "PR" memberikan sejumlah tips tambahan bagaimana cara mendapat beasiswa.

Menurut Mida, sebelum melamar program beasiswa tertentu, pelamar harus memahami dengan benar bidang studi yang akan diambil. Misalnya, jika ingin mengambil Master of Applied Linguistic, pelamar harus tahu bahwa bidang studi yang dipelajari akan berkait dengan ilmu linguistik, di antaranya morfologi dan fonetik. Soalnya, hal yang demikian sering kali ditanyakan saat kita maju ke tahap wawancara.

Selain itu, kata Mida yang akan segera memulai studinya di University of Queensland pada semester dua ini, saat interview kita juga harus bisa menunjukkan pada pewawancara bahwa kita bisa berkomunikasi dengan baik, di antaranya menggunakan bahasa Inggris dengan lancar.

Selain itu, jika persyaratan beasiswa mengharuskan kita membuat proposal terkait dengan studi yang diambil, pastikan bahwa proposal tersebut memenuhi kaidah-kaidah akademik, seperti mencantumkan referensi dan menggunakan bahasa Inggris yang benar. (sumber : http://arsip.info/beasiswa/index.html) Cerdas Indonesia

Tidak ada komentar: