| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

27 April 2008

Wapres: Tak Mungkin Bangsa Maju Karena Membajak

(Jakarta) – Pembajakan yang kerap terjadi di Indonesia boleh jadi bisa mencoreng nama bangsa di mata dunia. Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, tindakan negatif ini tidak akan membuat sebuah negara bisa maju.

“Tidak mungkin ada bangsa yang maju karena membajak, lama-kelamaan pemikiran negeri itu akan jatuh,” tegas Wapres dalam sambutannya pada acara gerak jalan hari Hak Kekayaan Intelektual (HKI) se-dunia ke 8 di Monas, Jakarta, pagi ini (27/4).

Keprihatinan Wapres ini cukup beralasan, karena diantara negara-negara di Asia, Indonesia bersama Cina dan Vietnam berada pada posisi atas untuk tingkat pembajakan piranti lunak (software), belum lagi VCD, DVD, Kaset, dll.

Menjamurnya pembajakan ini, menurut Wapres dapat merusak perkembangan generasi selanjutnya. “Kita akan menjadi negara Maha Pemalsu bukan Maha Pencipta. Allah itu Maha Pencipta, manusia juga harus bisa menciptakan sesuatu, bukan membajak,” ujar Wapres yang saat itu mengenakan kaos berwarna krem dan topi bertuliskan “No Fake”.

Tampak hadir beberapa jajaran menteri, seperti Menteri Hukum dan HAM Andi Matalatta, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Pertanian Anton Aprianto, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Widodo AS, Jaksa Agung Hendarman Supandji, dan Gubernur DKI Fauzi Bowo beserta jajarannya. (Mimie/Politik-Hukum)

Tidak ada komentar: