(New York) – Harga minyak mereda setelah Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan produsen utama minyak mentah Opec, Arab Saudi, sepakat untuk meningkatkan produksi dan tidak ingin disalahkan atas dampak melambungnya harga.
Kontrak berjangka utama minyak mentah jenis “light sweet” di New York untuk pengiriman bulan Juli turun US$ 0.86 pada US$ 134 per barel.
Kontrak ditutup pada US$ 134.86 setelah merosot US$ 1.88 di New York Mercantile Exchange Jumat lalu.
Minyak mentah “Brent North Sea” untuk pengiriman bulan Agustus turun US$ 0.61 ke level US$ 134.50.
Harga minyak terus melesat sejak memecahkan level US$ 100 pada permulaan tahun. Harga mencetak kenaikan tertinggi US$ 139.12 di New York dan US$ 138.12 di London pada 6 Juni.
Pejabat keuangan global khawatir, kenaikan harga minyak merupakan ancaman bagi pertumbuhan ekonomi dunia, sementara para supir truk dan lainnya di Eropa dan Asia telah melancarkan protes atas kenaikan biaya bahan bakar. (AFP/Lala/Internasional)
Kontrak berjangka utama minyak mentah jenis “light sweet” di New York untuk pengiriman bulan Juli turun US$ 0.86 pada US$ 134 per barel.
Kontrak ditutup pada US$ 134.86 setelah merosot US$ 1.88 di New York Mercantile Exchange Jumat lalu.
Minyak mentah “Brent North Sea” untuk pengiriman bulan Agustus turun US$ 0.61 ke level US$ 134.50.
Harga minyak terus melesat sejak memecahkan level US$ 100 pada permulaan tahun. Harga mencetak kenaikan tertinggi US$ 139.12 di New York dan US$ 138.12 di London pada 6 Juni.
Pejabat keuangan global khawatir, kenaikan harga minyak merupakan ancaman bagi pertumbuhan ekonomi dunia, sementara para supir truk dan lainnya di Eropa dan Asia telah melancarkan protes atas kenaikan biaya bahan bakar. (AFP/Lala/Internasional)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar