(Jakarta) – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih menunggu keterangan hasil otopsi Maftuh Fauzi dari Rumah Sakit Kebumen terkait tuntutan Universita Nasional untuk membentuk tim dokter independen dari Komnas HAM.
“Pernyataan tentang vonis HIV/AIDS atas meninggalnya Maftuh Fauzi itu hanya sepihak dan sementara, kita akan menunggu hasil otopsi dari tim dokter di RSUD Kebumen,” ujar Sub Komisi Pemantauan dan penyelidikan Nurkholis di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/6).
Menanggapi tuntutan mahasiswa Unas, kata Nurkholis, Komnas HAM juga butuh bukti-bukti yang benar tentang kematian Maftuh. “Otopsi sudah dilakukan di RSUD Kebumen tadi pagi jam 6.30 WIB sampai 9.30 WIB,” terang Nurkholis.
Sementara tim dokter yang melakukan otopsi, lanjut Nurkholis, merupakan tim yang berasal dari Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Soedirman (Unsoed), dan RSUD Kebumen.
“Komnas HAM sampai saat ini masih menunggu laporan dari tim yang berada di Kebumen untuk mengetahui hasil akhir otopsi tadi pagi,” tukas Nurkholis. (Willy)
“Pernyataan tentang vonis HIV/AIDS atas meninggalnya Maftuh Fauzi itu hanya sepihak dan sementara, kita akan menunggu hasil otopsi dari tim dokter di RSUD Kebumen,” ujar Sub Komisi Pemantauan dan penyelidikan Nurkholis di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/6).
Menanggapi tuntutan mahasiswa Unas, kata Nurkholis, Komnas HAM juga butuh bukti-bukti yang benar tentang kematian Maftuh. “Otopsi sudah dilakukan di RSUD Kebumen tadi pagi jam 6.30 WIB sampai 9.30 WIB,” terang Nurkholis.
Sementara tim dokter yang melakukan otopsi, lanjut Nurkholis, merupakan tim yang berasal dari Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Soedirman (Unsoed), dan RSUD Kebumen.
“Komnas HAM sampai saat ini masih menunggu laporan dari tim yang berada di Kebumen untuk mengetahui hasil akhir otopsi tadi pagi,” tukas Nurkholis. (Willy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar