(Harare) -Presiden Zimbabwe Robert Mugabe menuduh pihak oposisi berbohong mengenai tindak kekerasan di negara itu untuk menimbulkan keraguan mengenai pemilu.
Pihak oposisi mengatakan sedikitnya 70 pendukung mereka tewas dan banyak lainnnya dipukuli menjelang pemilihan presiden tahap kedua.
Mugabe juga mengatakan pihak oposisi MDC tidak akan pernah diijinkan untuk memerintah negeri itu dan "hanya Tuhan" yang bisa memberhentikannya."
Mugabe kembali menyampaikan indikasi bahwa dia tidak akan mau menyerahkan kekuasaan, kalau dia kalah dalam pemilihan presiden.
"Kami tidak akan pernah mengijinkan peristiwa seperti pemilu untuk membalikkan kemerdekaan, kedaulatan kami. Hanya Tuhan yang mengangkat saya yang bisa menghentikan saya - bukan MDC- bukan Inggris” kata Mugabe di depan para pendukungnya di kota Bulawayo hari Jumat.
Mugabe mengulangi tuduhannya bahwa Gerakan bagi Perubahan Demokratis (MDC) bertindak atas kepentingan Inggris, negara bekas penjajah, dan negara-negara Barat lainnya.
Setelah itu, dia dikutip oleh koran pemerintah The Herald, yang mengatakan MDC sudah mengumpulkan daftar nama mereka yang dikatakan menjadi korban kekerasan politik.
"Mereka melakukan hal tersebut sehingga kemudian akan mengatakan pemilihan berlangsung tidak adil dan bebas. Ini semua bohong belaka." ujar Mugabe.
Menurut sumber partai kepada BBC, MDC akan mengumumkan hari Senin apakah mereka akan mengikuti pemilihan presiden tahap kedua 27 Juni. Pemimpin MDC Morgan Tsvangirai - yang akan menghadapi Robert Mugabe - dilaporkan mendapatkan tekanan semakin kuat untuk menarik diri karena meningkatnya tindak kekerasan. (BBC/Nurseffi)
Pihak oposisi mengatakan sedikitnya 70 pendukung mereka tewas dan banyak lainnnya dipukuli menjelang pemilihan presiden tahap kedua.
Mugabe juga mengatakan pihak oposisi MDC tidak akan pernah diijinkan untuk memerintah negeri itu dan "hanya Tuhan" yang bisa memberhentikannya."
Mugabe kembali menyampaikan indikasi bahwa dia tidak akan mau menyerahkan kekuasaan, kalau dia kalah dalam pemilihan presiden.
"Kami tidak akan pernah mengijinkan peristiwa seperti pemilu untuk membalikkan kemerdekaan, kedaulatan kami. Hanya Tuhan yang mengangkat saya yang bisa menghentikan saya - bukan MDC- bukan Inggris” kata Mugabe di depan para pendukungnya di kota Bulawayo hari Jumat.
Mugabe mengulangi tuduhannya bahwa Gerakan bagi Perubahan Demokratis (MDC) bertindak atas kepentingan Inggris, negara bekas penjajah, dan negara-negara Barat lainnya.
Setelah itu, dia dikutip oleh koran pemerintah The Herald, yang mengatakan MDC sudah mengumpulkan daftar nama mereka yang dikatakan menjadi korban kekerasan politik.
"Mereka melakukan hal tersebut sehingga kemudian akan mengatakan pemilihan berlangsung tidak adil dan bebas. Ini semua bohong belaka." ujar Mugabe.
Menurut sumber partai kepada BBC, MDC akan mengumumkan hari Senin apakah mereka akan mengikuti pemilihan presiden tahap kedua 27 Juni. Pemimpin MDC Morgan Tsvangirai - yang akan menghadapi Robert Mugabe - dilaporkan mendapatkan tekanan semakin kuat untuk menarik diri karena meningkatnya tindak kekerasan. (BBC/Nurseffi)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar