(Islamabad) – Pemerintahan baru Pakistan meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelidiki pembunuhan terhadap mantan Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto, Desember tahun lalu.
Seorang jurubicara PBB mengatakan permintaan tersebut tertuang dalam surat dari Menteri Luar Negeri Pakistan kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon.
PBB mengisyaratkan permintaan tersebut tampaknya akan ditolak karena tidak ada negara asing yang dicurigai terlibat.
Bhutto terbunuh pada saat serangan bunuh diri dalam konvoi pemilihan. Kematiannya memicu hari-hari kerusuhan mematikan di dalam negara.
Sebelumnya, Presiden Pakistan Pervez Musharraf menyalahkan jaringan militan al-Qaeda atas serangan dan penolakan untuk mencari penyelidikan PBB.
Menteri Hukum Pakistan Farooq Naik menyatakan Islamabad ingin agar penyelidikan ditangani komisi internasional yang “menegaskan kebenaran, menunjuk pada pelaku kejahatan, dan pemberi dana.”
Sumber PBB juga mengatakan biaya untuk penyelidikan tersebut akan berharga mahal untuk hasil tak menentu setelah enam bulan pembunuhan terjadi. (BBC/Lala/Internasional)
Seorang jurubicara PBB mengatakan permintaan tersebut tertuang dalam surat dari Menteri Luar Negeri Pakistan kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon.
PBB mengisyaratkan permintaan tersebut tampaknya akan ditolak karena tidak ada negara asing yang dicurigai terlibat.
Bhutto terbunuh pada saat serangan bunuh diri dalam konvoi pemilihan. Kematiannya memicu hari-hari kerusuhan mematikan di dalam negara.
Sebelumnya, Presiden Pakistan Pervez Musharraf menyalahkan jaringan militan al-Qaeda atas serangan dan penolakan untuk mencari penyelidikan PBB.
Menteri Hukum Pakistan Farooq Naik menyatakan Islamabad ingin agar penyelidikan ditangani komisi internasional yang “menegaskan kebenaran, menunjuk pada pelaku kejahatan, dan pemberi dana.”
Sumber PBB juga mengatakan biaya untuk penyelidikan tersebut akan berharga mahal untuk hasil tak menentu setelah enam bulan pembunuhan terjadi. (BBC/Lala/Internasional)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar