(Jakarta) – Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Patrialis Akbar menilai somasi yang diajukan oleh Masyarakat Hukum Indonesia (MHI) terhadap iklan yang dibuat Sutrisno Bachir (SB) tidak memiliki dasar hukum yang kuat.
“Menurut saya itu somasi moral, bukan somasi hukum. Secara hukum, somasi tersebut tidak memiliki posisi hukum yang kuat karena somasi dapat diajukan jika ada yang dirugikan atas iklan yang dibuat Pak Sutrisno Bachir. Lalu kerugian apa yang mereka alami?” kata Patrialis saat dihubungi Indonesia On Time, di Jakarta, Minggu (29/6).
Menurut Patrialis, apa yang dilustrasikan dalam iklan tersebut, memang sudah dilakukan SB kepada masyarakat umum. ”Kenyataannya selama ini Pak Sutrisno memang sudah banyak berkontribusi untuk kehidupan masyarakat kecil dan lemah di tingkat daerah, itu yang mereka tidak tahu. Mereka hanya peduli pada masalah iklan saja, ” ungkapnya.
Patrialis mengakui, SB sudah menghubunginya terkait masalah ini. “ Pak Sutrisno sudah menyampaikan kepada saya bahwa ada somasi itu. Dan beliau meminta saya untuk mempelajarinya,” jelas anggota Komisi III DPR ini.
Pada kesempatan yang sama, Patrialis menyampaikan pihaknya tidak akan melakukan apa-apa atas somasi tersebut. “Kami akan biarkan hal ini mengalir begitu saja, tidak perlu dijawab somasi itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Masyarakat Hukum Indonesia (MHI) melayangkan somasinya dalam surat bernomor 53/B/MHI/VI/2008 seperti dikutip Antara, Sabtu, (28/6) menyatakan penayangan iklan Sutrisno bertema "Hidup Adalah Perbuatan" menunjukkan ketidakpekaannya atas krisis yang sedang dialami sebagian besar warga Indonesia. (Nurseffi)
“Menurut saya itu somasi moral, bukan somasi hukum. Secara hukum, somasi tersebut tidak memiliki posisi hukum yang kuat karena somasi dapat diajukan jika ada yang dirugikan atas iklan yang dibuat Pak Sutrisno Bachir. Lalu kerugian apa yang mereka alami?” kata Patrialis saat dihubungi Indonesia On Time, di Jakarta, Minggu (29/6).
Menurut Patrialis, apa yang dilustrasikan dalam iklan tersebut, memang sudah dilakukan SB kepada masyarakat umum. ”Kenyataannya selama ini Pak Sutrisno memang sudah banyak berkontribusi untuk kehidupan masyarakat kecil dan lemah di tingkat daerah, itu yang mereka tidak tahu. Mereka hanya peduli pada masalah iklan saja, ” ungkapnya.
Patrialis mengakui, SB sudah menghubunginya terkait masalah ini. “ Pak Sutrisno sudah menyampaikan kepada saya bahwa ada somasi itu. Dan beliau meminta saya untuk mempelajarinya,” jelas anggota Komisi III DPR ini.
Pada kesempatan yang sama, Patrialis menyampaikan pihaknya tidak akan melakukan apa-apa atas somasi tersebut. “Kami akan biarkan hal ini mengalir begitu saja, tidak perlu dijawab somasi itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Masyarakat Hukum Indonesia (MHI) melayangkan somasinya dalam surat bernomor 53/B/MHI/VI/2008 seperti dikutip Antara, Sabtu, (28/6) menyatakan penayangan iklan Sutrisno bertema "Hidup Adalah Perbuatan" menunjukkan ketidakpekaannya atas krisis yang sedang dialami sebagian besar warga Indonesia. (Nurseffi)
1 komentar:
wong warga PAN aja ga ribut koq si Wakil itu yg heboh..nampak sekale murahan mau dipake org..ato cari popularitas murahan atas nama moral? jgn nampakin gak ada kerja donk.urus aja diri sendre yg blm tentu lbh bgus dr SB! krn org hukum mau seenaknya somasi2 org ya?kalo hbat anda gak cm pny LSM papan nama aja..Guepun org biasa bisa buat ratusan LSM kyk geto..Maaf saya bukan org PAN ato ada hub dgn SB.cuma terusik aja liat org2 yg iri kyk si Wakil itu. Thans
Posting Komentar