(Jakarta) – Alwi Sihab menanggapi konflik-konflik di Teluk dan negara-negara Arab. Hal itu disampaikannya dalam ICIS yang ke-3 yang akan berakhir Jumat besok (1/1).
Tanggapan yang diberikan oleh Alwi Sihab, disampaikan dalam diskusi parallel dengan posisi dia sebagai pembicara yang dihadiri oleh peserta diskusi dari negara-negara Arab yang mempunyai konflik.
Alwi Sihab, sebagai salah satu tokoh agama di Indonesia mengatakan bahwa konflik dan ketegangan itu bagaimanapun juga tidak bias diacuhkan meskipun hanya suatu ketegangan local, karena hal tersebut dapat memicu terciptanya ketegangan yang besar.
“Terdapat berbagai macam alasan yang dapat memicu konflik di sekitar negara Teluk. Alasan-alasan tersebut melingkupi factor-faktor sejarah, ras, etnik dan kebudayaan, ekonomi, dan agama. Dikebanyakan aspek inti, secara umum agama tidak seharusnya memicu konflik,” ungkapnya dalam diskusi tersebut.
Akhir dari tanggapannya, Alwi Sihab mengajak kepada umat manusia agar mencoba untuk mencapai hati dan pikiran yang jernih dan damai disetiap komunitas dunia, kuatkan suara moderasi dan isolasi perlawanan yang lama dan jalan ynag sulit demi keharmonisan umat manusia dan sebagai penghambaan kita terhadap Alloh SWT. (Nunyunda)
Tanggapan yang diberikan oleh Alwi Sihab, disampaikan dalam diskusi parallel dengan posisi dia sebagai pembicara yang dihadiri oleh peserta diskusi dari negara-negara Arab yang mempunyai konflik.
Alwi Sihab, sebagai salah satu tokoh agama di Indonesia mengatakan bahwa konflik dan ketegangan itu bagaimanapun juga tidak bias diacuhkan meskipun hanya suatu ketegangan local, karena hal tersebut dapat memicu terciptanya ketegangan yang besar.
“Terdapat berbagai macam alasan yang dapat memicu konflik di sekitar negara Teluk. Alasan-alasan tersebut melingkupi factor-faktor sejarah, ras, etnik dan kebudayaan, ekonomi, dan agama. Dikebanyakan aspek inti, secara umum agama tidak seharusnya memicu konflik,” ungkapnya dalam diskusi tersebut.
Akhir dari tanggapannya, Alwi Sihab mengajak kepada umat manusia agar mencoba untuk mencapai hati dan pikiran yang jernih dan damai disetiap komunitas dunia, kuatkan suara moderasi dan isolasi perlawanan yang lama dan jalan ynag sulit demi keharmonisan umat manusia dan sebagai penghambaan kita terhadap Alloh SWT. (Nunyunda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar