(Washington) – Pemerintah AS memproyeksikan rekor defisit anggaran sebesar US$ 482 miliar untuk tahun pembukuan yang dimulai pada bulan Oktober.
Nilai defisit yang melambung tinggi dikaitkan dengan pemotongan pajak pemerintah dan paket stimulus ekonomi, dan kenaikan biaya pengeluaran militer di Irak dan Afghanistan. Selain itu, pendapatan pajak juga lebih kecil daripada yang diharapkan, terkait kemunduran ekonomi AS.
Kepala anggaran Gedung Putih telah menjelaskan bahwa dengan menempatkan ekonomi kembali pada jalurnya merupakan prioritas yang lebih diutamakan daripada pengurangan defisit sesegera mungkin.
Namun pengamat menuturkan, kemerosotan anggaran secara besar-besaran, yang melewati rekor yang dirancang dalam fiskal tahun 2004, nampaknya akan menjadi tantangan bagi siapapun yang mengambilalih tampuk kekuasaan di Gedung Putih pada bulan Januari mendatang. (NHK/Lala/Internasional)
Nilai defisit yang melambung tinggi dikaitkan dengan pemotongan pajak pemerintah dan paket stimulus ekonomi, dan kenaikan biaya pengeluaran militer di Irak dan Afghanistan. Selain itu, pendapatan pajak juga lebih kecil daripada yang diharapkan, terkait kemunduran ekonomi AS.
Kepala anggaran Gedung Putih telah menjelaskan bahwa dengan menempatkan ekonomi kembali pada jalurnya merupakan prioritas yang lebih diutamakan daripada pengurangan defisit sesegera mungkin.
Namun pengamat menuturkan, kemerosotan anggaran secara besar-besaran, yang melewati rekor yang dirancang dalam fiskal tahun 2004, nampaknya akan menjadi tantangan bagi siapapun yang mengambilalih tampuk kekuasaan di Gedung Putih pada bulan Januari mendatang. (NHK/Lala/Internasional)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar