(New York) - Dewan Keamanan PBB, Sabtu ( 26/7 ), mengadakan perdebatan terbuka mengenai masalah Kosovo, para peserta terutama membahas keputusan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon baru-baru ini tentang perombakan misi khusus PBB untuk Kosovo.
Utusan khusus Sekjen PBB untuk masalah Kosovo, Lamberto Zannier mengatakan, sejak diberlakukannya UUD Kosovo pada bulan Juni lalu, kewibawaan misi khusus PBB sebagai pihak berkuasa sementara telah mengalami tantangan serius. Kini, misi khusus PBB sedang melakukan perombakan menurut petunjuk Sekjen.
Menteri Luar Negeri Serbia, Vuk Jeremic menentang keputusan Ban Ki-moon tentang perombakan misi khusus dalam keadaan tidak mendapat izin DK dan melanggar keinginan Serbia. Vuk Jeremic menegaskan, perombakan tidak seharusnya melanggar resolusi nomor 1244 DK, dan melanggar kedaulatan dan keutuhan wilayah Serbia.
Duta Besar Tetap Rusia untuk PBB, Vitaly Cherkin menyatakan dukungan terhadap pandangan Jeremic, sementara itu, Duta Besar Tetap AS untuk PBB, Zalmay Khalilzad menyatakan dukungan terhadap keputusan Ban-Ki-moon tersebut. (Xinhua/Lala/Internasonal)
Utusan khusus Sekjen PBB untuk masalah Kosovo, Lamberto Zannier mengatakan, sejak diberlakukannya UUD Kosovo pada bulan Juni lalu, kewibawaan misi khusus PBB sebagai pihak berkuasa sementara telah mengalami tantangan serius. Kini, misi khusus PBB sedang melakukan perombakan menurut petunjuk Sekjen.
Menteri Luar Negeri Serbia, Vuk Jeremic menentang keputusan Ban Ki-moon tentang perombakan misi khusus dalam keadaan tidak mendapat izin DK dan melanggar keinginan Serbia. Vuk Jeremic menegaskan, perombakan tidak seharusnya melanggar resolusi nomor 1244 DK, dan melanggar kedaulatan dan keutuhan wilayah Serbia.
Duta Besar Tetap Rusia untuk PBB, Vitaly Cherkin menyatakan dukungan terhadap pandangan Jeremic, sementara itu, Duta Besar Tetap AS untuk PBB, Zalmay Khalilzad menyatakan dukungan terhadap keputusan Ban-Ki-moon tersebut. (Xinhua/Lala/Internasonal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar