(Washington) – Amerika Serikat telah memperpanjang sanksi yang dikenakan terhadap pemerintahan Zimbabwe yang dipimpin Presiden Robert Mugabe.
Dibawah sanksi yang diumumkan lewat pernyataan Presiden George W. Bush, Sabtu (27/6), AS akan membekukan aset-aset 17 perusahaan dan individu yang disinyalir dekat dengan pemerintah Zimbabwe dan melarang warga Amerika untuk melakukan bisnis dengan mereka.
Bush mengatakan, dia memperluas sanksi terhadap Zimbabwe karena rezim Mugabe melanjutkan kekerasan yang dimotivasi politik dan keputusan Harare untuk mengabaikan himbauan dari AS dan Uni Afrika untuk menghentikan serangannya.
Mugabe terpilih kembali sebagai presiden bulan lalu, setelah pemimpin oposisi MDC Morgan Tsvangirai menarik diri dari pemilihan ulang kepresidenan, merujuk pada tindak kekerasan yang didukung pemerintah terhadap pihak oposisi.
AS telah gagal membujuk Dewan Keamanan PBB memberlakukan sanksi terhadap Zimbabwe akibat hak veto yang dikemukakan China dan rusia. (NHK/Lala/Internasional)
Dibawah sanksi yang diumumkan lewat pernyataan Presiden George W. Bush, Sabtu (27/6), AS akan membekukan aset-aset 17 perusahaan dan individu yang disinyalir dekat dengan pemerintah Zimbabwe dan melarang warga Amerika untuk melakukan bisnis dengan mereka.
Bush mengatakan, dia memperluas sanksi terhadap Zimbabwe karena rezim Mugabe melanjutkan kekerasan yang dimotivasi politik dan keputusan Harare untuk mengabaikan himbauan dari AS dan Uni Afrika untuk menghentikan serangannya.
Mugabe terpilih kembali sebagai presiden bulan lalu, setelah pemimpin oposisi MDC Morgan Tsvangirai menarik diri dari pemilihan ulang kepresidenan, merujuk pada tindak kekerasan yang didukung pemerintah terhadap pihak oposisi.
AS telah gagal membujuk Dewan Keamanan PBB memberlakukan sanksi terhadap Zimbabwe akibat hak veto yang dikemukakan China dan rusia. (NHK/Lala/Internasional)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar