| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

28 Juli 2008

'Jangan Ada Kotomi Tua-Muda'

(Jakarta) - Mantan ketua MPR RI Amien Rais menilai kaum tua merasa agak tersinggung atas adanya dikotomi tua-muda.

“Yang tua agak tersinggung karena belum apa-apa sudah tidak boleh bertanding. Sementara yang muda mungkin juga gregetan karena yang tua ini kok masih mau maju lagi,” kata Amien usai menghadiri Deklarasi Komite Penyelamatan Kekayaan Negara (KPK-N) di Gedung Nusantara V MPR, Jakarta, Senin (28/7).

Namun jika ingin adil, lanjut Amien, sebaiknya diadakan pertandingan bebas. “Jadi pertandingan ini adalah fenomena yang sangat luas, di panggung nasional dan semua anak bangsa menyaksikan,” ujarnya.

Amien menyarankan jika kaum muda berkeinginan untuk merubah negeri ini dengan niatan ikhlas maka maju dan deklarasikan diri. “Maka buatlah program, buatlah aksi-aksi yang konkrit, bahkan kalau perlu katakanlah kabinet bayangannya siapa saja,” ungkap Amien.

Demikian juga kalau yang tua-tua mau maju, imbuh amien, jangan hanya berhenti pada normatifisme. “Jangan hanya mengigau dan lain-lain. Kemudian yang konkrit apa yang akan mau dikerjakan untuk bangsa dan biarlah pemilih menentukan pilihan,” tuturnya.

Jika yang terpilih yang senior, lanjut amien, kaum muda harus menerimanya dengan lapang dada pula.

“Tapi kalau yang terpilih kepala empat atau lima, jangan diratapi itu pilihan rakyat. Jadi menurut saya, tidak boleh konflik di media, itu malah tolol tantanglah dalam sebuah tukar pikiran. Tidak usah bersembunyi di balik layar, majulah, yakinkanlah rakyat semua akan memilih beliau-beliau itu,” tandasnya. (Nurseffi)

Tidak ada komentar: