Jakarta – Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati berharap ditengah permintaan listrik yang semakin meningkat maka PLN harus mampu merespon tanpa ada kendala.
"Selama 12 bulan ke depan, permintaan listrik akan meningkat secara tajam, diharapkan PLN mampu untuk merespon tanpa ada kendala dari sisi suply-nya," katanya seusai Rapat Koordinasi (rakor) Menko, di Gedung Depkeu, Jakarta Pusat, Senin (7/7).
Untuk itu, demi menjaga pembangkit listrik agar tidak "byar-pet", maka tambah Menko, menegaskan siap untuk mereview kontrak batubara yang sudah ada selama ini. "Kepada siapapun pemasoknya dan juga dari sisi konteks keseluruhan IPP nanti kita review dengan PLN," tambahnya.
Sementara itu, hal tersebut akan dilakukan secara perlahan. Karena, menurutnya, untuk melakukan hal itu perlu mempertimbangkan berbagai segi.
"Untuk masalah listrik ini kan persoalan dari berbagai hal yang menyangkut kendala dari sisi PLN, entah dari bahan bakarnya, harga dan sebagainya. Nanti kita selesaikan secara bertahap," jelasnya. (Ren/IOT-03)
"Selama 12 bulan ke depan, permintaan listrik akan meningkat secara tajam, diharapkan PLN mampu untuk merespon tanpa ada kendala dari sisi suply-nya," katanya seusai Rapat Koordinasi (rakor) Menko, di Gedung Depkeu, Jakarta Pusat, Senin (7/7).
Untuk itu, demi menjaga pembangkit listrik agar tidak "byar-pet", maka tambah Menko, menegaskan siap untuk mereview kontrak batubara yang sudah ada selama ini. "Kepada siapapun pemasoknya dan juga dari sisi konteks keseluruhan IPP nanti kita review dengan PLN," tambahnya.
Sementara itu, hal tersebut akan dilakukan secara perlahan. Karena, menurutnya, untuk melakukan hal itu perlu mempertimbangkan berbagai segi.
"Untuk masalah listrik ini kan persoalan dari berbagai hal yang menyangkut kendala dari sisi PLN, entah dari bahan bakarnya, harga dan sebagainya. Nanti kita selesaikan secara bertahap," jelasnya. (Ren/IOT-03)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar