(Jakarta) - Organization for Economic Development (OECD) menilai perekonomian Indonesia telah mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini tertuang dalam laporan penilaian OECD atas ekonomi Indonesia tahun 2008 (OECD Economic Assesment of Indonesia 2008).
Dalam lapotan ini disebutkan enam indikator, yaitu kebijakan makro ekonomi, aturan birokrasi usaha, kompetetisi, upaya menarik investasi asing, fleksibilitas peraturan daerah dan proteksi sosial.
Menurut Sekjen OECD Angel Gurria, kebijkan-kebijakan makro ekonomi pemerintah dianggap telah memberikan kontribusi yang positif terhadap keseluruhan perekonomian Indonesia.
“Pertumbuhan ekonomi yang berkisar pada angka 5,5 persen sejak 2005 ternyata telah mendorong peningkatan standar hidup, selain itu terbukti mampu menaikkan kontribusi konsumsi swasta dalam perekonomian, kata Gurria dalam acara kunjugan resmi di Depkeu, Kamis (24/7).
Gurria menyatakan, ekonomi Indonesia masih memiliki potensi untuk tumbuh lebih baik lagi dalam jangka panjang, sehingga kemiskinan dan pengangguran akan semakin menurun.
Untuk mestimulasinya, lanjut Gurria, deregulsi dan reformasi birokrasi perlu dipercepat untuk memicu investasi di Indonesia yang dianggap OECD masih dibawah rata-rata negara tetangga.
“Upaya pemerintah untuk menarik investasi perlu mendapat dukungan infrastruktur yang memadai, oleh karena itu butuh lebih banyak keikut sertaan swasta dalam membangun infrastruktur,” tukas Gurria. (Adi/Dhita)
Hal ini tertuang dalam laporan penilaian OECD atas ekonomi Indonesia tahun 2008 (OECD Economic Assesment of Indonesia 2008).
Dalam lapotan ini disebutkan enam indikator, yaitu kebijakan makro ekonomi, aturan birokrasi usaha, kompetetisi, upaya menarik investasi asing, fleksibilitas peraturan daerah dan proteksi sosial.
Menurut Sekjen OECD Angel Gurria, kebijkan-kebijakan makro ekonomi pemerintah dianggap telah memberikan kontribusi yang positif terhadap keseluruhan perekonomian Indonesia.
“Pertumbuhan ekonomi yang berkisar pada angka 5,5 persen sejak 2005 ternyata telah mendorong peningkatan standar hidup, selain itu terbukti mampu menaikkan kontribusi konsumsi swasta dalam perekonomian, kata Gurria dalam acara kunjugan resmi di Depkeu, Kamis (24/7).
Gurria menyatakan, ekonomi Indonesia masih memiliki potensi untuk tumbuh lebih baik lagi dalam jangka panjang, sehingga kemiskinan dan pengangguran akan semakin menurun.
Untuk mestimulasinya, lanjut Gurria, deregulsi dan reformasi birokrasi perlu dipercepat untuk memicu investasi di Indonesia yang dianggap OECD masih dibawah rata-rata negara tetangga.
“Upaya pemerintah untuk menarik investasi perlu mendapat dukungan infrastruktur yang memadai, oleh karena itu butuh lebih banyak keikut sertaan swasta dalam membangun infrastruktur,” tukas Gurria. (Adi/Dhita)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar