(Beijing) – Opini dunia bercampur aduk setelah penangkapan mantan pemimpin Serbia Bosnia Radovan Karadzic.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan penangkapan Karadzic merupakan persoalan internal Serbia, dan pemeriksaan pengadilan terhadap Karadzic harus berimbang, seraya menuding pengadilan penjahat perang PBB itu seringkali berat sebelah.
“Kami harap penyelidikan dan pengadilan akan berjalan berimbang. Kami menggarisbawahi hal ini sejak Pengadilan Penjahat Internasional untuk bekas Yugoslavia (ICTY) menunjukkan pendekatan yang seringkali menyimpang,” tulis kementerian dalam pernyataannya.
Kementerian juga mengatakan, kewenangan ICTY harus dibatasi sementara negara-negara dari wilayah itu telah dewasa dan mampu melakukan investigasi secara independen.
Senada dengan Rusia, Uni Eropa (EU) dan NATO juga menyuarakan sambutannya. AS memberi selamat pada pemerintah Serbia atas penangkapan Karadzic yang disebutnya sebagai bentuk penghormatan pada korban kekejaman disana.
“Operasi ini merupakan demonstrasi penting dari kebulatan tekad pemerintah Serbia untuk menghormati komitmen bekerja sama dengan ICTY,”menurut pernyataan Gedung Putih yang dirilis hari Senin.
Kepala kebijakan luar negeri EU, Javier Solana menyatakan dengan ditangkapnya Kardzic menunjukkan Belgrade bekerja sama secara penuh dengan pengadilan penjahat perang PBB di Den Haag.
Sekjen NATO, Jaap de Hoop cheffer mendesak Belgrade agar menjamin ekstradisi yang cepat ke Den Haag dan meningkatkan pengejaran mantan komandan militer Bosnia Serbia, Ratko Mladic dan terdakwa penjahat perang.
Menteri Luar Negeri Federal Jerman, Frank-Walter Steinmeier, Selasa, menggambarkan penangkapan Karadzic sebagai tonggak bersejarah hubungan Serbia dan EU, dengan harapan Karadzic akan diserahkan ke ICTY.
Karadzic, 63, menjadi pemimpin Serbia Bosnia selama Perang Bosnia tahun 1992-1995, dan didakwa ICTY tahun 1995 dengan tuduhan genosida saat perang. Bekas pemimpin Serbia Bosnia ditangkap pada Senin malam di pinggiran kota Belgrade, 13 tahun setelah dikenain tuduhan. (Xinhua/Lala/Internasional)
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan penangkapan Karadzic merupakan persoalan internal Serbia, dan pemeriksaan pengadilan terhadap Karadzic harus berimbang, seraya menuding pengadilan penjahat perang PBB itu seringkali berat sebelah.
“Kami harap penyelidikan dan pengadilan akan berjalan berimbang. Kami menggarisbawahi hal ini sejak Pengadilan Penjahat Internasional untuk bekas Yugoslavia (ICTY) menunjukkan pendekatan yang seringkali menyimpang,” tulis kementerian dalam pernyataannya.
Kementerian juga mengatakan, kewenangan ICTY harus dibatasi sementara negara-negara dari wilayah itu telah dewasa dan mampu melakukan investigasi secara independen.
Senada dengan Rusia, Uni Eropa (EU) dan NATO juga menyuarakan sambutannya. AS memberi selamat pada pemerintah Serbia atas penangkapan Karadzic yang disebutnya sebagai bentuk penghormatan pada korban kekejaman disana.
“Operasi ini merupakan demonstrasi penting dari kebulatan tekad pemerintah Serbia untuk menghormati komitmen bekerja sama dengan ICTY,”menurut pernyataan Gedung Putih yang dirilis hari Senin.
Kepala kebijakan luar negeri EU, Javier Solana menyatakan dengan ditangkapnya Kardzic menunjukkan Belgrade bekerja sama secara penuh dengan pengadilan penjahat perang PBB di Den Haag.
Sekjen NATO, Jaap de Hoop cheffer mendesak Belgrade agar menjamin ekstradisi yang cepat ke Den Haag dan meningkatkan pengejaran mantan komandan militer Bosnia Serbia, Ratko Mladic dan terdakwa penjahat perang.
Menteri Luar Negeri Federal Jerman, Frank-Walter Steinmeier, Selasa, menggambarkan penangkapan Karadzic sebagai tonggak bersejarah hubungan Serbia dan EU, dengan harapan Karadzic akan diserahkan ke ICTY.
Karadzic, 63, menjadi pemimpin Serbia Bosnia selama Perang Bosnia tahun 1992-1995, dan didakwa ICTY tahun 1995 dengan tuduhan genosida saat perang. Bekas pemimpin Serbia Bosnia ditangkap pada Senin malam di pinggiran kota Belgrade, 13 tahun setelah dikenain tuduhan. (Xinhua/Lala/Internasional)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar