(Jakarta) – Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pramono Anung mendesak Komisi II DPR RI untuk membahas atau membentuk Propinsi Antara Lauser (ALA) Aceh Barat Selatan (ABAS).
“Kami telah menginstruksikan kepada Pak Eka Santosa (Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PDIP) dan rekan-rekan di Komisi II kalau sampai dengan Pemilu 2009 ini propinsi ALA ABAS Tidak dibahas dan tidak dibentuk, maka Pak Eka jangan duduk lagi jadi Wakil Ketua Komisi II, Karena ini merupakan perintah partai, jadi harus dijalankan,” kata Pramono di Kantor Pusat PDIPI, Jalan Lentengagung, Jakarta, Kamis (24/7).
Pramono mengatakan, pembahasan Propinsi ALA ABAS jangan diundur-undur, harus dibahas sekarang juga. “Jangan menunggu Pemilu dulu, karena kalau ini dibahas setelah Pemilu, yang namanya lembaga politik, ini pasti orang akan lupa,” imbuh Pramono.
ALA ABAS, jelas Pramono, merupakan propinsi yang sangat kaya emas, batubara, perkebunan, dan kekayaan alam lainnya terdapat di sana, tetapi tidak bisa berkembang karena daerah tersebut masih dianggap daerah yang rawan bagi para investor dan lain lain, jika ALA ABAS diberikan kesempatan untuk membangun dan membentuk propinsinya, maka akan jauh lebih baik.
“Mengapa Bangka Belitung dan Gorontalo lebih cepat dibentuk? Seharusnya kalau untuk kesejahteraan rakyat, ALA ABAS sudah sejak jauh hari dibentuk,” ujar Pramono.
Pengamat Militer Kiki Syahnakri melihat dari segi sosial politik, tidak ada tokoh-tokoh ALA ABAS yang dijadikan atau duduk di pemerintah daerah dan hal tersebut merupakan diskriminasi. “Secara ekonomi ABAS memiliki kekayaan dan kandungan alam yang sangat besar, tetapi tidak tereksploitasi, karena keterlambatan pembangunan, Ala Abas menjadi daerah terpencil dan jauh dari perkotaan,” terang Kiki.
Munculnya ALA ABAS, menurut Kiki, sebenarnya sejak tahun 1999, tetapi hingga tahun 2008 masih terjadi pro-kontra untuk pembentukan propinsi ALA ABAS itu sendiri. (Taupik/Dhita)
“Kami telah menginstruksikan kepada Pak Eka Santosa (Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PDIP) dan rekan-rekan di Komisi II kalau sampai dengan Pemilu 2009 ini propinsi ALA ABAS Tidak dibahas dan tidak dibentuk, maka Pak Eka jangan duduk lagi jadi Wakil Ketua Komisi II, Karena ini merupakan perintah partai, jadi harus dijalankan,” kata Pramono di Kantor Pusat PDIPI, Jalan Lentengagung, Jakarta, Kamis (24/7).
Pramono mengatakan, pembahasan Propinsi ALA ABAS jangan diundur-undur, harus dibahas sekarang juga. “Jangan menunggu Pemilu dulu, karena kalau ini dibahas setelah Pemilu, yang namanya lembaga politik, ini pasti orang akan lupa,” imbuh Pramono.
ALA ABAS, jelas Pramono, merupakan propinsi yang sangat kaya emas, batubara, perkebunan, dan kekayaan alam lainnya terdapat di sana, tetapi tidak bisa berkembang karena daerah tersebut masih dianggap daerah yang rawan bagi para investor dan lain lain, jika ALA ABAS diberikan kesempatan untuk membangun dan membentuk propinsinya, maka akan jauh lebih baik.
“Mengapa Bangka Belitung dan Gorontalo lebih cepat dibentuk? Seharusnya kalau untuk kesejahteraan rakyat, ALA ABAS sudah sejak jauh hari dibentuk,” ujar Pramono.
Pengamat Militer Kiki Syahnakri melihat dari segi sosial politik, tidak ada tokoh-tokoh ALA ABAS yang dijadikan atau duduk di pemerintah daerah dan hal tersebut merupakan diskriminasi. “Secara ekonomi ABAS memiliki kekayaan dan kandungan alam yang sangat besar, tetapi tidak tereksploitasi, karena keterlambatan pembangunan, Ala Abas menjadi daerah terpencil dan jauh dari perkotaan,” terang Kiki.
Munculnya ALA ABAS, menurut Kiki, sebenarnya sejak tahun 1999, tetapi hingga tahun 2008 masih terjadi pro-kontra untuk pembentukan propinsi ALA ABAS itu sendiri. (Taupik/Dhita)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar