(Islamabad) – Kemiliteran Pakistan mengatakan pasukannya menewaskan sedikitnya 25 prajurit militan Islam dalam pertempuran di sebelah barat laut Islamabad.
Menurut kemiliteran, militan terbunuh di Swat Valley, tempat serdadu menyerang tempat persembunyian militan pada Rabu pagi. Prajurit militan kemudian berusaha membalas dengan senapan otomatis dan roket.
Kemiliteran lebih lanjut memberlakukan jam malam di Swat Valley, sementara operasi penyerangan nampaknya akan berlanjut setidaknya selama beberapa hari kedepan.
Pertempuran menyeruak setelah kelompok islam militan meningkatkan aktivitasnya selama beberapa minggu terakhir, meskipun persetujuan perdamaian telah dicapai dengan pemerintah Provinsi Perbatasan Barat Laut pada bulan Mei.
Militan Pakistan dilaporkan membunuh tiga pejabat intelijen, Senin lalu, dan menangkap lebih dari 30 personil keamanan pada hari Selasa.
Operasi penyerangan tiba dua hari setelah pertemuan di Washington antara Presiden AS George W Bush dan Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani, Senin kemarin.
Sebelumnya, Gilani telah mengupayakan terbentuknya perjanjian damai dengan militan terkait pergeseran dari kebijakan Presiden pervez Musharraf. (NHK/Lala/Internasional)
Menurut kemiliteran, militan terbunuh di Swat Valley, tempat serdadu menyerang tempat persembunyian militan pada Rabu pagi. Prajurit militan kemudian berusaha membalas dengan senapan otomatis dan roket.
Kemiliteran lebih lanjut memberlakukan jam malam di Swat Valley, sementara operasi penyerangan nampaknya akan berlanjut setidaknya selama beberapa hari kedepan.
Pertempuran menyeruak setelah kelompok islam militan meningkatkan aktivitasnya selama beberapa minggu terakhir, meskipun persetujuan perdamaian telah dicapai dengan pemerintah Provinsi Perbatasan Barat Laut pada bulan Mei.
Militan Pakistan dilaporkan membunuh tiga pejabat intelijen, Senin lalu, dan menangkap lebih dari 30 personil keamanan pada hari Selasa.
Operasi penyerangan tiba dua hari setelah pertemuan di Washington antara Presiden AS George W Bush dan Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani, Senin kemarin.
Sebelumnya, Gilani telah mengupayakan terbentuknya perjanjian damai dengan militan terkait pergeseran dari kebijakan Presiden pervez Musharraf. (NHK/Lala/Internasional)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar