(Gaza) – Hasil jajak pendapat menunjukkan 68 persen warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza mempercayai kepemimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Jajak pendapat yang diselenggarakan Near East Consulting Group yang berbasis di Ramallah juga memaparkan 54 persen dari responden yakin dengan kemampuan Perdana Menteri pemerintahan sementara Palestima, Salam Fayyad.
Selain itu, 32 persen responden juga mendukung Ismail Haneya, Perdana Menteri Hamas di Gaza yang dipecat. Haneya diturunkan dari jabatannya oleh Abbas setelah Hamas memegang kendali Jalur Gaza pada bulan Juni tahun lalu.
Pengumuman poling disampaikan menyusul ketegangan selama 10 hari dan saling bentrok antara dua pergerakan yang saling bersaing, Hamas dan Fatah di Tepi Barat dan Gaza.
Ketegangan antara dua kelompok memuncak, menyusul pengeboman di pesisir pantai Gaza pada 25 Juli yang menewaskan lima militan Hamas dan seorang gadis kecil. Tidak ada yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Menurut jajak pendapat, 42 persen responden menilai pergerakan Fatah yang dipimpin Abbas dengan daerah kekuasaan Tepi Barat lebih tertarik untuk melancarkan dialog daripada pergerakan Hamas yang menguasai Jalur Gaza.
“77 persen warga Palestina mendukung dialog tanpa syarat dengan segera antara pergerakan Fatah dan Hamas guna mengakhiri status pembagian internal antara Gaza dan Tepi Barat,” urai hasil poling.
Terkait dengan proses perdamaian, jajak pendapat menyebut 69 persen warga Palestina mendukung perjanjian damai permanen dengan Israel, sementara 31 persen menentang perdamaian dengan Israel.
The Near East Consulting Group memaparkan 870 warga Palestina, meliputi 450 orang dari Gaza dan 420 lainnya dari Tepi Barat, berpartisipasi dalam poling. Mereka dipilih secara acak dan diminta menjawab pertanyaan poling lewat telepon, dengan tingkat margin error sebesar 3.5 persen. (Xinhua/Lala/Internasional)
Jajak pendapat yang diselenggarakan Near East Consulting Group yang berbasis di Ramallah juga memaparkan 54 persen dari responden yakin dengan kemampuan Perdana Menteri pemerintahan sementara Palestima, Salam Fayyad.
Selain itu, 32 persen responden juga mendukung Ismail Haneya, Perdana Menteri Hamas di Gaza yang dipecat. Haneya diturunkan dari jabatannya oleh Abbas setelah Hamas memegang kendali Jalur Gaza pada bulan Juni tahun lalu.
Pengumuman poling disampaikan menyusul ketegangan selama 10 hari dan saling bentrok antara dua pergerakan yang saling bersaing, Hamas dan Fatah di Tepi Barat dan Gaza.
Ketegangan antara dua kelompok memuncak, menyusul pengeboman di pesisir pantai Gaza pada 25 Juli yang menewaskan lima militan Hamas dan seorang gadis kecil. Tidak ada yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Menurut jajak pendapat, 42 persen responden menilai pergerakan Fatah yang dipimpin Abbas dengan daerah kekuasaan Tepi Barat lebih tertarik untuk melancarkan dialog daripada pergerakan Hamas yang menguasai Jalur Gaza.
“77 persen warga Palestina mendukung dialog tanpa syarat dengan segera antara pergerakan Fatah dan Hamas guna mengakhiri status pembagian internal antara Gaza dan Tepi Barat,” urai hasil poling.
Terkait dengan proses perdamaian, jajak pendapat menyebut 69 persen warga Palestina mendukung perjanjian damai permanen dengan Israel, sementara 31 persen menentang perdamaian dengan Israel.
The Near East Consulting Group memaparkan 870 warga Palestina, meliputi 450 orang dari Gaza dan 420 lainnya dari Tepi Barat, berpartisipasi dalam poling. Mereka dipilih secara acak dan diminta menjawab pertanyaan poling lewat telepon, dengan tingkat margin error sebesar 3.5 persen. (Xinhua/Lala/Internasional)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar