| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

08 Agustus 2008

Industri Penyamakan Kulit Indonesia Kekurangan Pasokan Kulit

(Jakarta) - Industri penyamakan kulit Indonesia kekurangan pasokan kulit mentah hingga 60 persen akibatnya pasokan kulit untuk indusrtri sepatu di Indonesia menjadi terhambat. Ketua Asosiasi Penyamakan kulit Indonesia (APKI) Senjaya menyatakan berkurangnya pasokan kulit mentah disebabkan oleh populasi ternak di Indonesia.

“Ini juga dipengaruhi oleh daya beli masyarakat terhadap daging. Masalahnya di kita itu, konsumsi daging terus naik, tapi kulitnya juga laku,” kata Senjaya di Departemen Perindustrian, Jakarta, Jumat (8/8).

Menurut Sekjen APKI Agit Punto Yuwono, saat ini ada sekitar 100 industri penyamakan kulit yang beroperasi di Indonesia dan semuanya kekurangan pasokan kulit mentah, baik kulit sapi/kerbau maupun kulit kambing/domba.

“Kapasitas produksi untuk kulit sapi/kerbau 140 juta meter persegi atau setara 5 juta ekor sapi/kerbau. Sementara populasi sapi/kerbau yang bisa dipotong hanya dua juta ekor. Jadi ada kekurangan 3 juta ekor sapi/kerbau,” papar Agit.

Sementara, Agit menjelaskan untuk kulit kambing kapasitas produksi industri penyamakan itu seratus juta meter persegi atau setara dengan 20 juta ekor kambing/domba. “ Jadi kita masih kekurangan 15 juta ekor kambing/domba karena populasi kambing yang bisa dipotong hanya 5 juta ekor,” jelasnya.

Untuk menutupi kekurangan pasokan kulit mentah, APKI meminta Departemen Perindutrian dan Departemen Pertanian dan Departemen Kesehatan, bisa membuka kran impor untuk kulit sapi/kerbau berasal dari Malaysia dan Brunei, sedangkan kambing/domba berasal sembilan negara di Timur Tengah dan Afrika. (Adi)

Tidak ada komentar: