(Sydney) - Kepolisian Federal Australia (AFP) telah membongkar jaringan narkotika internasional dan menyita hampir 5 ton pil ekstasi. Menurut AFP, ini merupakan hasil sitaan terbesar di dunia selama ini.
Dalam jumpa pers, Jumat (8/8), disebutkan bahwa operasi yang digelar bersama Badan Imigrasi Australia itu berhasil menangkap 16 tersangka di seluruh Australia yang diduga terlibat dalam distribusi dan perdagangan ekstasi itu.
Kepala AFP, Mick Keelty, mengatakan penyelidikan dimulai Juni 2007 ketika sebuah kontainer dari Italia sampai di Melbourne. Kontainer itu terdaftar mengangkut 3.000 kaleng tomat olahan. Namun diketahui kemudian bahwa kaleng-kaleng itu berisi pil ekstasi dengan total 4,9 ton. Di jalanan, ekstasi sebanyak itu senilai 440 dollar Australia atau Rp 3,6 triliun.
Untuk melacak pemilik barang itu, polisi mengganti seluruh ekstasi dengan benda lain. Lalu melacak pengirimannya. "Ini hasil luar biasa bagi penegakan hukum, ketika aparat bekerja sama mendeteksi obat-obatan terlarang sebelum mencapai Australia," kata Keelty.
"Intelijen internasional, bekerja sama dengan kepolisian setempat, memainkan peran besar dalam keberhasilan operasi ini," ujarnya. (AP/Lala/Internasional)
Dalam jumpa pers, Jumat (8/8), disebutkan bahwa operasi yang digelar bersama Badan Imigrasi Australia itu berhasil menangkap 16 tersangka di seluruh Australia yang diduga terlibat dalam distribusi dan perdagangan ekstasi itu.
Kepala AFP, Mick Keelty, mengatakan penyelidikan dimulai Juni 2007 ketika sebuah kontainer dari Italia sampai di Melbourne. Kontainer itu terdaftar mengangkut 3.000 kaleng tomat olahan. Namun diketahui kemudian bahwa kaleng-kaleng itu berisi pil ekstasi dengan total 4,9 ton. Di jalanan, ekstasi sebanyak itu senilai 440 dollar Australia atau Rp 3,6 triliun.
Untuk melacak pemilik barang itu, polisi mengganti seluruh ekstasi dengan benda lain. Lalu melacak pengirimannya. "Ini hasil luar biasa bagi penegakan hukum, ketika aparat bekerja sama mendeteksi obat-obatan terlarang sebelum mencapai Australia," kata Keelty.
"Intelijen internasional, bekerja sama dengan kepolisian setempat, memainkan peran besar dalam keberhasilan operasi ini," ujarnya. (AP/Lala/Internasional)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar