(Jakarta) – Menteri Perdagangan Indonesia dan negara berkembang lainnya akan terus memperjuangkan kepentingan petaninya dengan berbagai cara terutama setelah negara Industri terutama Amerika Serikat, dalam peruundingan putarn Doha mementahkan instrumen Special Safeguard Mechanism (SSM) untuk perdagangan produk pertanian.
"Saya tidak mau menggunakan kata kegagalan dalam perundingan ini, tapi perundingan akan terus berlanjut. Kita harus terus siapkan diri memperjuangkan kepentingan nasional walaupun sampai berdarah-darah dan keringat yang bercucuran, “ ujar Mendag Marie Elka Pangestu , Selasa (12/8), dalam Seminar Perkembangan Terkahir Putaran Doha Development di Jakarta.
Mendag menjelaskan, buntun, perundingan Doha yang berakhir 29 Juli lalu, disebabkan penolakan negara industri terutama Amerika Serikat terhadap tuntutan negara berkembang tentang Special Safeguard Mechanism (SSM) yang efektif dan operasional untuk semua negara.
“AS tidak mau instrumen tersebut disalahgunakan dengan adanya pembatasan akses pasar. Di isu SSM itu deadlock nya .Padahal, negara berkembang tidak punya tujuan untuk membatasi akses pasar, tapi hanya untuk mengamankan petani, “ ujar Mendag. (Mimie/Adi)
12 Agustus 2008
Mendag: Kita Akan Terus Berjuang untuk Petani Negara Berkembang
Posting Time
11:34:00 AM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar