(Jakarta) - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai ada kepentingan-kepentingan bisnis dalam pemberian 400 cek perjalanan kepada anggota Komisi IX (Perbankan) DPR Periode 1999-2004 dalam mengegolkan Miranda Goeltom menjadi Deputi Gubernur Senior BI.
“Mungkin ada sponsor yang memiliki kepentingan-kepentingan bisnis financial dan ekonomi di bidang perbankan dalam pemilihan Miranda Goeltom,” ujar anggota badan pekerja ICW, Adnan Topan Husodo seusai bersilahturahmi dengan Direktur Direktorat Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK, Ahmad Wiyagus di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/9)
Untuk itu, lanjut Adnan, ICW berharap temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dapat segera ditindak lanjuti oleh KPK. “Informasi PPATK akan mempermudah KPK untuk melihat dana tersebut dari mana. Pakah dari pejabat itu sendiri atau dari sponsor-sponsor lain yang memiliki kepentingan-kepentingan,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Adnan menilai 400 travel check tersebut tidak hanya mengalir ke Fraksi PDIP namun juga kepada fraksi lain. “Fraksi lain juga menerima sebab dalam pemilihan tersebut, Miranda menang telak,” jelas Adnan. (Taupik/Nurseffi)
“Mungkin ada sponsor yang memiliki kepentingan-kepentingan bisnis financial dan ekonomi di bidang perbankan dalam pemilihan Miranda Goeltom,” ujar anggota badan pekerja ICW, Adnan Topan Husodo seusai bersilahturahmi dengan Direktur Direktorat Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK, Ahmad Wiyagus di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/9)
Untuk itu, lanjut Adnan, ICW berharap temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dapat segera ditindak lanjuti oleh KPK. “Informasi PPATK akan mempermudah KPK untuk melihat dana tersebut dari mana. Pakah dari pejabat itu sendiri atau dari sponsor-sponsor lain yang memiliki kepentingan-kepentingan,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Adnan menilai 400 travel check tersebut tidak hanya mengalir ke Fraksi PDIP namun juga kepada fraksi lain. “Fraksi lain juga menerima sebab dalam pemilihan tersebut, Miranda menang telak,” jelas Adnan. (Taupik/Nurseffi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar