| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

10 September 2008

Mantan Presiden Taiwan Bantah Minta Suaka ke Perancis

(Taipei) – Mantan Presiden Taiwan Chen Shui Bian, Rabu (10/9), membantah laporan yang menyebut dia mempertimbangkan untuk meminta suaka ke Perancis sebelum tersangkut dugaan kasus pencucian uang.

“Laporan tersebutdibuat-buat dan sama sekali tidak berdasar,”kata Chen dalam pernyataan, tanpa menguraikan panjang lebar.

Majalah Next Taiwan, yang pertama kalinya melaporkan klaim pencucian uang, menyebutkan orang kepercayaan Chen mengangkat perihal suaka tersebut pada pertemuan rahasia dengan kelompok dealer senjata Perancis pada bulan Januari.

Chen diduga pertama kali menyadari berkembangnya klaim pencucian uang pada bulan Januari.

Adapun, majalah tidak mengungkapkan nama sumber tersebut.

Disinyalir, mereka juga membahas pengaturan tambahan Tujuan Taiwan, yang dibentuk pemerintahan Chen untuk menangani impor senjata negara, guna memperoleh persenjataan Perancis.

Rencana suaka mengemuka setelah Chen dan beberapa relatifnya dihalangi meninggalkan Taiwan saat jaksa penuntut setempat meluncurkan penyelidikan dugaan pencucian uang bulan lalu, tambah pernyataan.

Chen beserta istri, anak, menantu wanita dan menantu pria telah diajukan sebagai terdakwa dalam kasus tersebut.

Mantan presiden mengakui istrinya mentransfer US$ 20 juta yang berasal dari dana kampanye masa lalu ke luar negeri, namun berdalih hal itu dilakukan tanpa sepengetahuannya.

Chen membantah terjadi kasus pencucian uang.

Chen, yang melepaskan jabatan pada bulan Mei, telah terlebih dahulu diperiksa atas dugaan penggelapan dana US$ 689,339 dalam bentuk pengeluaran khusus saat menjabat, sementara istrinya diperiksa pengadilan untuk kasus korupsi dan pemalsuan dokumen pada kasus serupa. (AFP/Lala/Internasional)

Tidak ada komentar: