| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

31 Oktober 2008

Jika Menang, Obama Perluas Hubungan AS dan Asia Tenggara

(Washington) – Hubungan Amerika Serikat dengan Asia Tenggara akan mengarah pada perluasan signifikan jika Senator Barack Obama memenangkan pertarungan Gedung Putih, sementara para penasihatnya mendukung partisipasi capres Demokrat dalam KTT Asia Timur dan perluasan persekutuan AS di wilayah tersebut.

Mereka memandang Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (Asean) sebagai kesatuan yang sangat diabaikan dibawah pemerintahan Presiden George W. Bush, yang menolak untuk berpartisipasi dalam KTT 16 negara yang diorganisir perhimpunan itu.

KTT terdiri atas pemimpin-pemimpin 10 negara Asean, yakni Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam, seperti halnya Australia, China, India, Jepang, New Zealand dan Korea Selatan.

Adapun, AS belum diminta Asean untuk bergabung dengan KTT Asia Timur karena Washington menolak untuk menandatangani Pakta Persahabatan dan Kerjasama (TAC), yakni pakta non-agresi yang pengesahannya bersifat perintah untuk kursi di pertemuan para pemimpin regional.

Penasihat senior Asia untuk kampanye Obama, Frank Jannuzi, memberitahu AFP bahwa dia akan menasihati pemerintahan Obama untuk menandatangani TAC dan berpartisipasi dalam KTT Asia Timur.

”Saya tidak tahu apakah Senator Obama sebagai presiden akan melakukan hal itu namun itu rekomendasi pribadi saya,” kata Jannuzi, ahli Asia Timur pada panel Senat hubungan luar negeri AS yang dipimpin pasangan cawapres Obama, Senator Joseph Biden.

Robert Gelbard, penasihat lain Obama, juga mendorong kursi untuk AS pada KTT Asia Timur, mengutarakan penyesalan bahwa pemerintahan Bush telah mengabaikan upaya-upaya Asia untuk membangun ’arsitektur regional’ selama dekade terakhir.

Sementara itu, Michael Green, penasihat Asia untuk saingan Republik John McCain dalam pilpres 4 November, mengindikasikan bahwa pemerintahan McCain akan terbuka untuk segala partisipasi di KTT Asia Timur.

McCain telah menekankan penguatan perserikatan AS, khususnya dengan Jepang dan Korea Selatan, sebagai tiang utama kebijakan Asianya.

AS merupakan satu-satunya negara besar yang menolak untuk menandatangani TAC, yang melarang peserta penanda-tangan dari menggunakan kekerasan guna menyelesaikan konflik di wilayah.

Jannuzi juga mengatakan pemerintahan Obama menginginkan persekutuan Asia saat ini dengan sekutu utama seperti Jepang, Australia, Filipina, Thailand dan Singapura akan ditambahkan dengan rekan baru, seperti Indonesia, Vietnam dan Malaysia.

Menunjuk pada Indonesia, negara Asia Tenggara terbesar dan demokrasi Muslim terbesar dunia, Jannuzi mengatakan jangkauan untuk kerjasama AS dapat melebihi pemberantasan terorisme guna mencakup area seperti keamanan bahari.

”Pemerintahan Obama akan memberi fokus lebih besar pada Asean karena Asean terdiri dari 500 juta orang, bagian penting dari dunia yang sering diabaikan dan biasanya kami memandangnya melalui prisma sempit pemberantasan terorisme,” katanya.

Disamping keamanan bahari, dia mengusulkan keterlibatan yang lebih luas guna meningkatkan hubungan ekonomi, pemerintahan yang baik, perkembangan ekonomi yang dapat dipertahankan dan perlindungan lingkungan.

Myanmar pimpinan militer, yang berada dibawah sanksi AS dan Uni Eropa terkait rekor panjang penyelewengan hak asasi manusia, telah menjadi duri dalam hubungan AS-Asean, namun jannuzi menilai hal itu seharusnya tidak mencegah keterlibatan lebih dalam AS dengan Asean.

Rencana Bush untuk mengadakan KTT AS-Asean pertama gagal dilangsungkan berkenaan dengan Myanmar, meskipun dia bertemu pemimpin Asia utama di sela-sela KTT forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (Apec) tahunan. (AFP/Lala/Internasional)

Tidak ada komentar: