| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

31 Oktober 2008

Maju Capres, Sultan Cuma Modal Popularitas

(Jakarta) - Untuk maju menjadi capres, Sri Sultan Hamengku Buwono X hanya bermodal popularitasnya sebagai Raja Jawa. Sedangkan untuk track record kepemimpinannya, Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Fachry Ali belum melihatnya.

“Dalam adat Jawa, ada namanya bibit, bebet dan bobot. jadi bibitnya Sri Sultan Hamengku Buwono X merupakan raja. Namun karir dan track recordnya tidak terlihat, sekarang kita tidak tahu karirnya dia sebelum jadi raja itu apa,” ujar Fachry dalam diskusi bertema ‘Peluang Sultan Menjadi Capres 2009’ di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (31/10).

Menurut Fachry, karier Sri Sultan hanya sebatas menjadi Raja dan Gubernur Yogyakarta berbeda dengan tokoh nasional lainnya yang akan mencalonkan diri sebagai Presiden. “Amien Rais yang merupakan Ketua Muhamadiyah, juga pernah mengkritik Soeharto, SBY yang pernah memimpin peran dan menjadi jenderal. Itu merupakan karier dan track record. Kalau Sultan itu hanya sebagai raja,” jelas Fachry.

Berbeda dengan Fachry, politisi PKB Ali Maskur Musa menilai Sri Sultan tidak memanfaatkan kesultanannya untuk kepentingan politik“Saya melihat Sultan ingin menghadirkan politik rasional modern dalam dunia perpolitikan Indonesia. Dengan demikian saya tidak melihat semangat Sultan yang ingin menjadi capres dan menjadikan kesultannya untuk kepentingan politk. Kalau sultan dipilih bukan karena rajanya, justru karena kapabilitas dan penerimaan masyarakat,” ungkap Ali. (Taupik/Nurseffi)

Tidak ada komentar: