| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

30 Oktober 2008

Jika Neraca BI Jeblok, Remunerasi Dewan Gubernur BI Akan Dipotong

(Jakarta) - Komisi XI DPR memastikan akan memotong remunerasi (bonus) untuk Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) jika neraca BI jeblok akibat dana cadangannya dipakai untuk menyelamatkan Bank Indover.

“Remunerasi BI harus dipotong, jika dari neraca BI kelihatan kalau kinerjanya jeblok setelah digunakan untuk menyuntikan dana ke Bank Indover,” ujar wakil ketua panggar Harry Azhar Aziz di sela-sela sidang paripurna di gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/10).

Menurut politisi Golkar ini, remunerasi Dewan Gubernur BI mencapai Rp 145 juta per bulan dan pemotongan remunerasi ini pernah dilakukan oleh komisi XI pada tahun 2005. Mngenai penyelamatan Indover, DPR pada dasarnya menyetujui penyuntikan dana ke Indover sepanjang tidak menggunakan dana dari APBN.

“Kalau yang sudah disepakati dari konsultasi dengan komisi XI itu yang dipakai dari cadangan BI bukan dari APBN. Kalau dengan tidak menggunakan APBN tidak jadi soal,” ujar Harry.

Namun masalah, lanjut Harry, BI nampaknya juga tidak berani mengambil resiko untuk menggunakan dana cadangan BI. Malahan BI sudah mengajukan surat kepada Presiden terkait penyelamatan Indover ini. “Saya tidak tahu isinya apa. Silahkan tanya sendiri ke BI. Tapi sepertinya tentang minta diyakinkan mengenai penyelematan Indover tersebut,” ungkap Harry.

Seperti diketahui, dalam rapat konsultasi BI dengan pemerintah, BI sempat mengajukan penggunaan dana cadangan sekitar Rp 7 tiliun yang diambil dari dana cadangan BI untuk menyelamatkan Bank Indover yang merupakan anak usaha dari BI. (Adi)

Tidak ada komentar: