| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

29 April 2008

Kenaikan Harga Pangan Picu Inflasi Tinggi

(Jakarta) - Ekonom Senior BNI Ryan Kiryanto memperkirakan inflasi April berkisar 0,5 sampai 0,6 persen, terutama dipicu oleh kenaikan harga pangan akibat kelangkaan di pasar.

“Alhasil, inflasi tahunan tetap akan tinggi, berkisar 8,5 sampai 8,6 persen dan inflasi year to date berkisar 4,0 sampai 4,1 persen. Karena inflasi yoy (year on year-red) tinggi (di atas 8 persen), ada kemungkinan BI menaikkan BI rate 25 basis point menjadi 8,25 persen,” kata Ryan di Jakarta, Selasa (29/4).

Ini juga mempertimbangkan kebijakan pemerintah yang tidak menaikkan harga BBM non industri atau BBM non subsidi.

“Kenaikan BI Rate juga tidak akan mengejutkan, karena dunia usaha dan perbankan sudah memakluminya,” kata Ryan.

Sementara Pengamat Ekonom Fadhil Hasan, setuju inflasi bulan April akan lebih rendah dibanding maret, namun masih diatas 0,5 persen.

Selain itu, kata Fadhil, harga pangan dan makanan masih mengalami kenaikan, sedangkan harga beras masih relatif stabil. Inflasi inti, tambah Fadhil juga diperkirakan masih cukup tinggi karena melemahnya rupiah dan masih besarnya impor bahan makanan yang mendorong imported inflation.

“Jadi sukar untuk bisa mencapai target inflasi sebesar 6,5 persen pada tahun ini,” pungkasnya. (Renny/Eko/Keuangan)

Tidak ada komentar: