(Beirut) – Amerika Serikat sedang bersiap-siap memperkuat tentara Libanon untuk melucuti senjata Hizbullah. Demikian dikatakan Presiden AS George W Bush dalam wawancaranya dengan BBC.“Pergerakan Muslim Shia Hizbullah telah bertindak melawan warganya sendiri dan membuat keadaan di Libanon menjadi tidak stabil,” kata Bush.
Pernyataan ini dilontarkannya menjelang kunjungan ke Timur Tengah pada akhir minggu.
Sedikitnya 60 orang dilaporkan tewas pada bentrokan di ibukota Beirut dan kota lain, antara pendukung pemerintah dan oposisi pimpinan Hizbullah.
Kekerasan sektarian di Libanon merupakan yang terburuk sejak akhir 15 tahun perang sipil pada tahun 1990.
Selama 16 bulan terakhir, Libanon terkunci dalam kebuntuan politik antara koalisi berkuasa dan oposisi pimpinan Hizbullah untuk perbaikan pemerintahan.
Menurut Bush, kestabilan di Libanon merupakan faktor penting untuk kedamaian di Timur Tengah. “Hizbollah tidak berarti banyak tanpa dukungan Iran,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bush juga menyampaikan mengenai status quo antara Israel dan Palestina yang tidak dapat diterima, pembentukan negara Palestina, dan contoh konkret bantuan nuklir Korea utara untuk Siria. (BBC/Lala/Internasional)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar