| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

30 Mei 2008

Perdana Menteri Israel Terus Didesak Turun

(Israel) - Partai Perdana Menteri Israel harus bersiap-siap kemungkinan dilakukannya pemilu, sementara muncul desakan Olmert mundur, kata wakil ketua Kadima. Menteri Luar Negeri Tzipi Livni, yang dikabarkan kemungkinan menjadi pengganti Olmert, mengatakan Kadima harus bersiap-siap untuk semua kemungkinan yang bisa terjadi, termasuk pemilu.

Hari Rabu lalu, sekutu pentingnya mengatakan Olmert harus mengundurkan diri atau berhenti sementara. Olmert menyangkal menerima uang suap atau sumbangan kampanye gelap sebesar 500 ribu dolar.

"Saya pikir keadaan berubah sejak kemarin dan Kadima harus mengambil keputusan dalam kaitannya dengan hal ini," kata Livni kepada para wartawan di Yerusalem.

Livni juga mengatakan dirinya lebih mendukung dilakukannya pemilihan partai agar masyarakat berperan dalam memilih pemimpin, disamping mengembalikan kepercayaan pada partai tengah.

Hari Rabu Olmert mengatakan dirinya tidak akan menyerah, setelah Menteri Pertahanan Ehud Barak memperingatkan akan menarik Partai Buruhnya dari koalisi Olmert yang berkuasa jika dia tidak mengundurkan diri.

Perdana Menteri tidak didakwa, tetapi mengatakan dirinya akan mengundurkan diri jika dihukum, yang diperkirakan akan menyebabkan dilakukannya pemilu dini.

Para wartawan melaporkan meningkatnya ketidakpastian masa depan Olmert menimbulkan keraguan tentang kemampuan Olmert dalam perundingan perdamaian dengan Palestina, mengingat kelemahan posisinya di dalam negeri membuatnya sulit berunding.

Olmert yang memimpin partai Kadima telah mengakui menerima dana sebelum menjadi Perdana Menteri di tahun 2006. Tetapi dia menegaskan dana itu adalah sumbangan sah bagi kampanye pemilihan kembali dirinya sebagai Walikota Yerusalem dan kepemimpinan Partai Likud. Sebelumnya Olmert mengatakan tidak berencana turun kecuali dirinya dihukum.

Hari Selasa, pengusaha Amerika yang menjadi pusat kasus ini mengatakan kepada para penyelidik bahwa dirinya memberikan uang kontan dalam amplop kepada Olmert. Morris Talansky telah ditanyakan para penyelidik, dan akan ditanyakan tim pembela Olmert bulan Juli.

Saat memberikan kesaksian di pengadilan Israel, Talansky mengatakan dirinya memberikan sekitar 150 ribu dolar dana pribadinya kepada Olmert, baik secara langsung maupun lewat asistennya selama 15 tahun. Sumbangan lainnya didapat lewat pengumpulan dana.

Talansky mengatakan dirinya tidak mengetahui penggunaan dana itu, tetapi menambahkan “Saya tahu dia menyukai cerutu mahal. Saya tahu dia menyukai bolpen dan jam,” jelasnya.

Ia mengatakan Olmert juga meminta pinjaman pribadi 25 sampai 30 ribu dolar untuk berlibur di Italia.

Talansky mengatakan dirinya pernah berjalan ke sebuah bank untuk mengambil uang kontan sebesar 15 ribu dolar sebagai pinjaman, sementara Olmert menunggu di sebuah hotel mewah. Sebelumnya dia mengira Olmert akan memenuhi janji, tetapi pinjaman tersebut tidak pernah dibayarkan kembali. (BBC/Mimie)

Tidak ada komentar: