(Jakarta) - Keputusan Presiden untuk menetapkan Thaib Armayn dan Abdul Ghani Kasuba sebagai Gubernur terpilih Maluku utara diduga akan membuat keretakan SBY-JK.
“Kami mengancam akan mengubah haluan politik yaitu tidak lagi mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah,” kata Ketua Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (6/6).
Menurut Priyo, sikap ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap pemerintah dan akumulasi dari kasus-kasus beberapa pilkada yang merugikan Partai Golkar. “Kasus pilkada Malut, bukanlah satu-satunya kasus yang melatarbelakangi sikap Golkar ini.”
Priyo menambahkan posisi SBY-JK saat ini memang sedang tidak menentu. “Tapi kami berharap mudah-mudahann ada keajaiban sehingga kami tetap menginginkan duet ini bisa bekerja lebih baik dan mendukung pemerintahan selanjutnya," jelas Priyo.
Priyo menyebutkan pihaknya akan melakukan beberapa langkah-langkah politik lain seperti memprakarsai hak interpelasi dan hak angket. "Tolong bisa dimaklumi dan dimengerti keputusan ini,"imbuhnya. (Ulfa/Nurseffi/Parlemen)
“Kami mengancam akan mengubah haluan politik yaitu tidak lagi mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah,” kata Ketua Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (6/6).
Menurut Priyo, sikap ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap pemerintah dan akumulasi dari kasus-kasus beberapa pilkada yang merugikan Partai Golkar. “Kasus pilkada Malut, bukanlah satu-satunya kasus yang melatarbelakangi sikap Golkar ini.”
Priyo menambahkan posisi SBY-JK saat ini memang sedang tidak menentu. “Tapi kami berharap mudah-mudahann ada keajaiban sehingga kami tetap menginginkan duet ini bisa bekerja lebih baik dan mendukung pemerintahan selanjutnya," jelas Priyo.
Priyo menyebutkan pihaknya akan melakukan beberapa langkah-langkah politik lain seperti memprakarsai hak interpelasi dan hak angket. "Tolong bisa dimaklumi dan dimengerti keputusan ini,"imbuhnya. (Ulfa/Nurseffi/Parlemen)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar