(Tokyo) – Sebuah regu astronot telah menggabungkan laboratorium luar angkasa milik Jepang, Kibo, senilai US$ 1 milyar dengan Stasiun Angkasa Luar Internasional (ISS).
Lab Kibo seberat 60 ton yang diangkat pesawat ulang-alik Discovery, akan menjadi ruang stasiun terbesar untuk penyelidikan biomedicine dan bahan ilmu pengetahuan.
Astronot Akihiko Hoshide dan Karen Nyberg mengarahkan Kibo ke tempatnya menggunakan tangan robot milik stasiun angkasa luar.
Kibo dilabuhkan setelah dua anggota kru membuat persiapan selama perjalanan di udara yang berlangsung lebih dari enam jam.
Setelah dua hari perjalanan, Discovery masuk dermaga di ISS, Senin. Seperti halnya laboratorium Jepang, pesawat juga membawa serta pompa untuk memperbaiki toilet yang rusak dua minggu lalu.
Sejak toilet di stasiun ini rusak, awak kapal ISS harus menyiram toilet secara manual beberapa kali dalam sehari.
Komandan Mark Kelly harus memutar Discovery hingga 360 derajat sebelum dibawa ke stasiun pelabuhan dermaga pada 1800 GMT. (BBC/Lala/Internasional)
Lab Kibo seberat 60 ton yang diangkat pesawat ulang-alik Discovery, akan menjadi ruang stasiun terbesar untuk penyelidikan biomedicine dan bahan ilmu pengetahuan.
Astronot Akihiko Hoshide dan Karen Nyberg mengarahkan Kibo ke tempatnya menggunakan tangan robot milik stasiun angkasa luar.
Kibo dilabuhkan setelah dua anggota kru membuat persiapan selama perjalanan di udara yang berlangsung lebih dari enam jam.
Setelah dua hari perjalanan, Discovery masuk dermaga di ISS, Senin. Seperti halnya laboratorium Jepang, pesawat juga membawa serta pompa untuk memperbaiki toilet yang rusak dua minggu lalu.
Sejak toilet di stasiun ini rusak, awak kapal ISS harus menyiram toilet secara manual beberapa kali dalam sehari.
Komandan Mark Kelly harus memutar Discovery hingga 360 derajat sebelum dibawa ke stasiun pelabuhan dermaga pada 1800 GMT. (BBC/Lala/Internasional)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar