(Jakarta) - Direktorat Jenderal Pajak menyatakan penerimaan pajak Januari-Mei 2008 sekitar Rp 217,3 triliun. Angka ini lebih tinggi 47,63 persen dibanding penerimaan pajak tahun lalu pada periode yang sama, yaitu sekitar Rp 147,2 triliun.
“Pajak non migas hingga akhir Mei naik 60,61 persen mencapai Rp 38,2 trilun, sedangkan tahun sebelumnya Rp 23,7 triliun. Sedangkan pajak migas sepanjang Januari-Mei 2008 tercatat Rp 27,8 triliun naik 66,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 16,7 triliun,” kata Dirjen Pajak Darmin Nasution di Gedung Depkeu, Jakarta, Jumat (6/6).
Darmin menyatakan peningkatan penerimaan juga terjadi PBB Migas dari Rp 914 miliar pada 2007 menjadi Rp 5,6 triliun. PPh juga naik 39,4persen, PPn BM naik 46,08 persen, dan BPHTB naik 48,27 persen. "Penerimaan pajak ini lebih tinggi 13 persen dari target Januari-Mei," jelasnya.
Darmin menambahkan dengan jumlah itu, Dirjen pajak sudah tercapai 40,66 persen dari total targetnya di tahun 2008. “ Tahun lalu, kalau Januari-Mei hanya 34 persen. Memang siklus penerimaan kita, selalu besarannya setelah Juli. Biasanya setelah Juli akan naik lagi, karena biasanya kegiatan ekonomi kita setelah Juli selalu hidup,” ungkap Darmin. (Renny/Nurseffi/Keuangan)
“Pajak non migas hingga akhir Mei naik 60,61 persen mencapai Rp 38,2 trilun, sedangkan tahun sebelumnya Rp 23,7 triliun. Sedangkan pajak migas sepanjang Januari-Mei 2008 tercatat Rp 27,8 triliun naik 66,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 16,7 triliun,” kata Dirjen Pajak Darmin Nasution di Gedung Depkeu, Jakarta, Jumat (6/6).
Darmin menyatakan peningkatan penerimaan juga terjadi PBB Migas dari Rp 914 miliar pada 2007 menjadi Rp 5,6 triliun. PPh juga naik 39,4persen, PPn BM naik 46,08 persen, dan BPHTB naik 48,27 persen. "Penerimaan pajak ini lebih tinggi 13 persen dari target Januari-Mei," jelasnya.
Darmin menambahkan dengan jumlah itu, Dirjen pajak sudah tercapai 40,66 persen dari total targetnya di tahun 2008. “ Tahun lalu, kalau Januari-Mei hanya 34 persen. Memang siklus penerimaan kita, selalu besarannya setelah Juli. Biasanya setelah Juli akan naik lagi, karena biasanya kegiatan ekonomi kita setelah Juli selalu hidup,” ungkap Darmin. (Renny/Nurseffi/Keuangan)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar