(Jakarta) – Rangkap Jabatan Menteri Keuangan dan dan Plt. Menko Perekonomian yang dilakoni oleh Sri Mulyani diputuskan pemerintah cenderung untuk membela kepentingan investor dan kreditur asing.
Demikian dikatakan anggota Komisi Keuangan DPR Dradjad Wibowo disela-sela rapat paripurna DPR, di geudng DPR Jakarta , Selasa (17/6).
“Rangkap jabatan itu hanya untuk menyenangkan investor dan kreditur asing. Alasanya mereka (asing) khawatir kalau yang mengisi tidak yang pro kepada mereka, itu akan merusak usaha mereka yang ada di Indonesia, “ ujar Dradjad.
Drajad justru menganggap, penujukan Sri Mulyani sebagai Plt. Menko Perekonomia makin menambah tugas Sri Mulyani di Menkeu, terutama yang menyangkut efekifitas pengambilan dan pelaksanaan kebijakan, “Karena Menkeu sekarang ini PR-nya menumpuk di Depkeu dan banyak yang belum selesai, “ Tegas Dradjad.
Beberapa pekerjaan rumah Menkeu yang perlu diselesaikan menkeu , jelas Drdajad, adalah penyelasian maslah perdata kasus BLBI, reformasi birokrasi yang seimbang antara hak dan kewajiban, merosotnya pelayanan bead an cukai, belum selesainya perbaikan administrasi keuangan dan mengurangi ketergantungan APBN kepada surat utang negara (SUN). (Renny/Adi/Ekbis_keuangan)
17 Juni 2008
Rangkap Jabatan Sri Mulyani Menyenangkan Pihak Asing
Posting Time
12:40:00 PM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar