| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

26 Juli 2008

Ada Kesewenang-wenangan Dalam Larangan Terbang UE

(Jakarta) – Ada kesewenang-wenangan tidak fair dan diskriminatif dalam larangan terbang Uni Eropa dengan memakai preferensi dari temuan-temuan International Civil Aviation Organization (ICAO).

“ICAO sendiri yang melakukan audit dan temuan-temuan justru bekerjasama dengan Indonesia. Presiden ICAO waktu itu menandatangani kerjasama dengan Menhub untuk melakukan eksistensi dalam rangka meningkatkan derajat penerbangan di Indonesia,” kata mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Chappy Hakim di Jakarta, Sabtu (26/7).

Chappy menuturkan, hal yang unik bisa dilihat dari Uni Eropa. “Mereka itu masih merasa nyaman terbang ke Indonesia, seharusnya kalau Uni Eropa meragukan safety dunia terbang Indonesia, kenapa terbang ke Indonesia, terbang saja ke Kutub Selatan,” jelas Chappy.

Selain itu, lanjut Chappy, larangan terbang dari Uni Eropa tidak ada muatan politis. Menurutnya, hal tersebut hanya semacam arogansi orang Eropa.

“Sekarang kita tidak usah urus ini, yang harus kita urus sekarang adalah kerjakan seluruh aturan, ketentuan, regulasi penerbangan di Indonesia untuk kepentingan diri sendiri, masalah dilarang atau tidak dilarang, emangnya gue pikirin,” ujar Chappy. (Willy/Dhita)

Tidak ada komentar: