| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

26 Juli 2008

Fadjroel Rahman Tak Setuju Hukuman Mati Koruptor

(Jakarta) - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai adanya kemungkinan hukuman mati bagi para koruptor hanya seperti wacana, karena akan berbeda kondisinya jika SBY mengalaminya sendiri.

“Soal hukuman mati dalam kasus korupsi, saya berbeda dengan sebagian besar masyarakat, kalau nanti KPK menemukan bahwa beliau (Presiden SBY) korupsi 1 rupiah, mau tidak dihukum mati. Saya tantang, berani tidak," ujar Ketua Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara Kesejahteraan (Pedoman) Indonesia Fadjroel Rahman di Warung Daun, Jalan Pakubuwono, Jakarta, Sabtu (26/7).

Fadjroel mengatakan, tanggapannya tersebut disampaikan karena alasan penegakan HAM dan moral, karena nyawa manusia adalah Tuhan yang menentukan. “Tak ada yang berhak mencabut nyawa manusia selain Tuhan,” tukas Fadjroel.

Juru Bicara Kepresidenan Andi A. Mallarangeng sebelumnya menyatakan, Presiden tidak menutup kemungkinan menjatuhkan hukuman maksimal yaitu hukuman mati bagi koruptor. Wacana tersebut akhirnya bergulir, di tengah pro kontra penerapan hukuman mati dan eksekusi terhadap beberapa terpidana akhir-akhir ini. (Mimie/Dhita)

Tidak ada komentar: