(Jakarta) - Imam Masjidil Aqsa Ismail Nawahda pesimis calon presiden Amerika Serikat Barrack Obama mampu membawa perubahan yang lebih baik bagi rakyat Palestina. Menurut dia, dalam kunjungan ke Jerussalem beberapa waktu yang lalu terlihat dengan jelas bahwa Obama lebih membela rakyat Israel daripada rakyat Palestina.
Demikian dikatakan Imam Masjidil Aqsa Ismail Nawahda dalam konferensi pers disela-sela International Conference of Islamic Scholars (ICIS) III di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (30/7).
Nawahda mengatakan siapapun yang menjadi Presiden Amerika mendatang sikapnya terhadap konflik Israel dan Palestina tetap sama yakni tetap membela rakyat Israel. seberapa kuat usaha rakyat Palestina memperjuangkan tanah kelahiran dinilai percuma karena faktor persenjataan yang kuat dari dukungan negara Barat yang menyebabkan konflik ini tidak kunjung selesai hingga lebih dari 60 tahun.
“Meskipun presiden Amerika berganti-ganti dan dari partai yang berbeda, namun sikap mereka terhadap konflik Palestina-Israel tak pernah berubah. Obama juga menyatakan Jerussalem sebagai ibukota Israel, bukan kota suci umat Islam dan Hal yang bisa dilakukan adalah menyatukan kaum muslimin bahwa tanah Aqsa adalah tanah kaum muslimin sebagaimana Makkah dan Madinah,” ujarnya.
Dosen Qur'anic Studies di Jerussalem University ini mengatakan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina nantinya tak lebih baik dari rakyat Iraq, yang mana Obama menjanjikan untuk menarik tentaranya jika berhasil jadi presiden Amerika.
Nawahda berharap persatuan kaum muslimin ini akan mampu memberikan tekanan yang kuat bagi Israel dan negara-negara yang selama ini mendukungnya. Saat ini, yang bisa dilakukan oleh para orang tua di Palestina adalah menanamkan semangat bahwa tanah Palestina adalah tanah mereka yang harus terus diperjuangkan.
“Persatuan kaum muslimin ini akan mampu memberikan tekanan yang kuat bagi Israel dan negara-negara yang selama ini mendukungnya. Saat ini, yang bisa dilakukan oleh para orang tua di Palestina adalah menanamkan semangat bahwa tanah Palestina adalah tanah mereka yang harus terus diperjuangkan,” pungkasnya. (Ulfa)
Demikian dikatakan Imam Masjidil Aqsa Ismail Nawahda dalam konferensi pers disela-sela International Conference of Islamic Scholars (ICIS) III di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (30/7).
Nawahda mengatakan siapapun yang menjadi Presiden Amerika mendatang sikapnya terhadap konflik Israel dan Palestina tetap sama yakni tetap membela rakyat Israel. seberapa kuat usaha rakyat Palestina memperjuangkan tanah kelahiran dinilai percuma karena faktor persenjataan yang kuat dari dukungan negara Barat yang menyebabkan konflik ini tidak kunjung selesai hingga lebih dari 60 tahun.
“Meskipun presiden Amerika berganti-ganti dan dari partai yang berbeda, namun sikap mereka terhadap konflik Palestina-Israel tak pernah berubah. Obama juga menyatakan Jerussalem sebagai ibukota Israel, bukan kota suci umat Islam dan Hal yang bisa dilakukan adalah menyatukan kaum muslimin bahwa tanah Aqsa adalah tanah kaum muslimin sebagaimana Makkah dan Madinah,” ujarnya.
Dosen Qur'anic Studies di Jerussalem University ini mengatakan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina nantinya tak lebih baik dari rakyat Iraq, yang mana Obama menjanjikan untuk menarik tentaranya jika berhasil jadi presiden Amerika.
Nawahda berharap persatuan kaum muslimin ini akan mampu memberikan tekanan yang kuat bagi Israel dan negara-negara yang selama ini mendukungnya. Saat ini, yang bisa dilakukan oleh para orang tua di Palestina adalah menanamkan semangat bahwa tanah Palestina adalah tanah mereka yang harus terus diperjuangkan.
“Persatuan kaum muslimin ini akan mampu memberikan tekanan yang kuat bagi Israel dan negara-negara yang selama ini mendukungnya. Saat ini, yang bisa dilakukan oleh para orang tua di Palestina adalah menanamkan semangat bahwa tanah Palestina adalah tanah mereka yang harus terus diperjuangkan,” pungkasnya. (Ulfa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar